Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Biden dan Trump Saling Klaim Berjasa Soal Gencatan Senjata Israel Hamas

Presiden Joe Biden dan Donald Trump saling mengklaim berjasa mewujudkan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza.

16 Januari 2025 | 12.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perayaan perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di Deir Al-Balah di Jalur Gaza, 15 Januari 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Donald Trump berebut saling mengklaim berjasa soal gencatan senjata di Gaza. Pembahasan gencatan senjata Israel Hamas memakan waktu berbulan-bulan yang dibantu oleh utusan presiden terpilih Donald Trump.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Reuters, dalam mengumumkan gencatan senjata, Biden mencatat kesepakatan akhir sebagian besar mencerminkan kerangka proposal yang diajukannya pada bulan Mei. Ia tersenyum ketika seorang reporter bertanya siapa yang akan dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab atas gencatan senjata dan bertanya, "Apakah itu lelucon?"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rencana ini dikembangkan dan dinegosiasikan oleh tim saya. Sebagian besar akan dilaksanakan oleh pemerintahan yang akan datang. Itulah sebabnya saya meminta tim saya untuk terus memberi tahu pemerintahan yang akan datang," kata Biden dalam pidato perpisahan pada Rabu malam dari Ruang Oval.

Dalam unggahan di media sosial, Donald Trump dengan cepat mengklaim sejumlah terobosan setelah berbulan-bulan negosiasi yang terhenti. Ia telah berulang kali memperingatkan akan ada masalah serius jika kesepakatan gencatan senjata tidak tercapai sebelum ia mulai menjabat pada hari Senin.

"Perjanjian gencatan senjata EPIC ini hanya dapat terjadi sebagai hasil dari Kemenangan Bersejarah kita di bulan November, karena perjanjian ini memberi isyarat kepada seluruh dunia bahwa pemerintahan saya akan mengupayakan perdamaian dan merundingkan kesepakatan untuk menjamin keselamatan semua warga Amerika, dan sekutu Amerika," katanya.

Trump telah mengutus utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bergabung dalam negosiasi di Doha. Witkoff berada di sana selama 96 jam terakhir pembicaraan menjelang kesepakatan.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden, memuji Witkoff karena membantu mewujudkan kesepakatan itu. Ia juga mau bekerja bersama utusan Biden, Brett McGurk, yang telah berada di Doha sejak 5 Januari 2025.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa Biden menginginkan tim Trump terlibat karena Trump akan ditugaskan untuk melaksanakan kesepakatan gencatan senjata. “Dalam beberapa hari terakhir ini, kami telah berbicara sebagai satu tim,” kata Biden.

Biden tidak merinci kesepakatan Israel Hamas. Namun ia mengisyaratkan bahwa kesepakatan itu dapat menjadi landasan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka berdampingan dengan Israel.

Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku mulai Ahad 19 Januari 2025. Kesepakatan ini termasuk pembebasan sandera yang ditahan di sana.

Kesepakatan bertahap yang kompleks itu menguraikan gencatan senjata awal selama enam pekan dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, di mana puluhan ribu orang telah tewas. Sandera yang diambil oleh kelompok pejuang Hamas, yang menguasai Gaza, akan dibebaskan dengan imbalan ribuan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel.

Dalam konferensi pers di Doha, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan gencatan senjata akan berlaku pada Ahad. Para negosiator bekerja dengan Israel dan Hamas tentang langkah-langkah untuk mengimplementasikan kesepakatan itu.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus