Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Buru Pembunuh Ismail Haniyeh, Iran Tangkap Sejumlah Perwira Intelijen

Terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, membuat Iran dipermalukan.

4 Agustus 2024 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para jamaah menghadiri salat jenazah untuk mendiang pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada hari pemakaman Haniyeh, di Masjid Imam Muhammad ibn Abd al-Wahhab, di Doha, Qatar, 2 Agustus 2024. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Iran menangkap puluhan orang yang diduga terkait pembunuhan Kepala Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Mengutip dua sumber yang mengetahui investigasi tersebut, laporan New York Times mengatakan para perwira intelijen senior, pejabat militer, dan staf pekerja di wisma tamu yang dikelola militer di Teheran, tempat Haniyeh dibunuh telah ditahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengambil alih penyelidikan tersebut, menurut sumber New York Times. Pembunuhan itu merupakan pukulan telak bagi aparat keamanan Iran dan menunjukkan adanya penetrasi intelijen asing di wilayah Republik Islam, kata para analis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ahli menambahkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh itu merupakan pesan bagi Iran dan sekutu serta kelompok proksinya bahwa mereka masih bisa dijangkau oleh Israel, bahkan di Teheran.

Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak terlibat. Pasukan Israel diduga berada di balik pembunuhan itu.  

Beberapa laporan, termasuk dari Hamas dan media Iran, menyatakan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal. Laporan lain menyatakan bahwa sebuah bom yang diselundupkan ke fasilitas aman tersebut menyebabkan kematiannya.

Ismail Haniyeh telah memimpin Hamas. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.

Menurut laporan New York Times, setelah serangan itu pejabat Iran menggerebek kompleks wisma tamu yang merupakan milik IRGC. Iran menempatkan anggota staf dalam karantina, menangkap beberapa orang dan menyita semua perangkat elektronik termasuk telepon pribadi.

Haniyeh dilaporkan sering mengunjungi wisma tamu tersebut dan sering menggunakan kamar yang sama selama kunjungannya ke Teheran.

Di wisma tamu tersebut, rekaman CCTV dipindai secara menyeluruh, daftar tamu diperiksa dan dilakukan pemeriksaan harian terhadap personel. Menurut New York Times, mereka beroperasi berdasarkan keyakinan bahwa anggota Mossad Israel yang terlibat dalam pembunuhan itu masih berada di negara tersebut.

Kelompok penyelidik lainnya dilaporkan sedang memeriksa rekaman dari bandara internasional dan domestik Iran, memindai daftar kedatangan dan keberangkatan serta rekaman CCTV.

Seorang anggota IRGC mengatakan kepada bahwa protokol keamanan telah berubah, personel keamanan yang menjaga pejabat senior telah ditukar, dan peralatan elektronik seperti telepon juga telah diganti.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus