Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Calon Dubes Malaysia di Jakarta Diplomat Karier

Setelah penunjukan seorang politisi batal, Malaysia kemungkinan menunjuk diplomat karier sebagai dubesnya di Jakarta yang lowong sejak April lalu.

30 September 2022 | 14.00 WIB

Tangkapan layar Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (kiri) dan Presiden RI Joko Widodo (kanan) dalam konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 10 November 2021. ANTARA/Indra Arief
Perbesar
Tangkapan layar Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob (kiri) dan Presiden RI Joko Widodo (kanan) dalam konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu 10 November 2021. ANTARA/Indra Arief

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia kemungkinan akan menunjuk seorang diplomat karier sebagai duta besarnya di Jakarta, setelah penunjukan anggota parlemen Tajuddin Abdul Rahman batal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Apa yang saya dengar adalah (bahwa utusan baru itu) seorang diplomat karier,” kata Duta Besar Indonesia di Kuala Lumpur, Hermono, pada program Breakfast Grille BFM, seperti dikutip Free Malaysia Today, Jumat, 30 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia mengatakan Jakarta sudah berharap Malaysia segera mengajukan nama duta besar baru, karena posisi itu lowong sejak Dubes terakhir Zainal Abidin Bakar pensiun pada 4 April 2021.

Tajuddin, yang ikut rombongan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob ke Indonesia November tahun lalu, hampir dipastikan akan menjadi duta besar Malaysia untuk Indonesia. Namun, pada 11 Juli 2022, sumber pemerintah mengatakan kepada FMT bahwa Tajuddin telah dikeluarkan dari pertimbangan.

Sumber itu mengatakan pemerintah telah "berubah pikiran" sehubungan dengan penunjukan Tajuddin menyusul kritik dari anggota parlemen, mantan diplomat, politisi dan masyarakat sipil. 

Ada seruan agar pengangkatan mantan anggota Dewan Tertinggi UMNO dibatalkan, terutama setelah konferensi pers Tajuddin pada bulan Juni di mana ia menyerukan Ahmad Zahid Hamidi untuk mundur sebagai presiden partainya.

Pada Mei 2021, anggota parlemen kontroversial itu dicopot dari jabatannya sebagai ketua Prasarana Malaysia Bhd hanya beberapa hari setelah konferensi persnya yang banyak dikritik atas tabrakan yang melibatkan dua kereta LRT.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus