Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Calon Pewaris Tahta Kerajaan Thailand Itu Sudah 21 Hari Tak Sadarkan Diri

Calon pewaris tahta Kerajaan Thailand, Puteri Bajrakitiyabha, tidak sadarkan diri lebih dari tiga pekan setelah pingsan karena masalah jantung.

8 Januari 2023 | 19.30 WIB

Putri Thailand Bajrakitiyabha menyapa kaum royalis, di The Grand Palace di Bangkok, Thailand, 1 November 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Perbesar
Putri Thailand Bajrakitiyabha menyapa kaum royalis, di The Grand Palace di Bangkok, Thailand, 1 November 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu calon pewaris tahta Kerajaan Thailand, Puteri Bajrakitiyabha, tetap tidak sadarkan diri lebih dari tiga minggu setelah pingsan karena masalah jantung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Anak tertua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn kehilangan kesadaran pada 15 Desember 2022 karena aritmia jantung parah akibat peradangan setelah infeksi mycoplasma, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh istana pada Sabtu malam, 7 Januario 2023.

"Kondisi keseluruhan sang putri adalah dia tetap tidak sadarkan diri," kata pihak istana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Dokter terus memberikan obat-obatan dan menggunakan peralatan untuk mendukung fungsi jantung, paru-paru, dan ginjal serta penggunaan antibiotik sambil memantau kondisinya dengan cermat," katanya.

Putri Bajarakitiyabha jatuh sakit saat mempersiapkan anjingnya untuk kompetisi di provinsi timur laut Nakhon Ratchasima, tempat dia awalnya dirawat sebelum dibawa dengan helikopter ke Bangkok. 
 
Dia adalah salah satu dari tiga anak Raja Vajiralongkorn yang memiliki gelar resmi, membuatnya memenuhi syarat untuk naik takhta di bawah undang-undang suksesi istana dan konstitusi negara.

Raja belum secara resmi menunjuk ahli waris dan belum ada diskusi resmi tentang kemungkinan sang putri naik tahta.

Putri Bajarakitiyabha, seorang pengacara dengan gelar master dan doktor dari Universitas Cornell, telah menjabat sebagai duta besar Thailand untuk Austria, Slovenia dan Slovakia dan berperan di kantor Kejaksaan Agung, Komando Keamanan Kerajaan dan sebagai duta besar Thailand untuk Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana PBB.
 
Ia lahir pada 7 Desember 1978. Ibunya adalah istri pertama raja, Putri Soamsawali.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus