Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Paus Fransiskus membatalkan perjalanan ke Kongo dan Sudan Selatan pada Juli mendatang atas perintah dokter karena cedera lutut yang masih mengganggunya. Hal ini diungkapkan Vatikan pada Jumat, 10 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vatikan mengatakan perjalanan 2-7 Juli ke Kongo dan Sudan Selatan akan dijadwal ulang "untuk ditentukan kemudian."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Atas permintaan para dokternya, dan agar tidak membahayakan hasil terapi yang sedang ia jalani untuk lututnya, Bapa Suci terpaksa menunda, dengan penyesalan, Perjalanan Apostoliknya ke Republik Demokratik Kongo dan ke Sudan Selatan,” kata Vatikan dalam sebuah pernyataan.
Fransiskus telah menggunakan kursi roda selama sekitar satu bulan karena ligamen yang tegang di lutut kanannya membuat berjalan dan berdiri menjadi sulit dan menyakitkan. Dia juga telah menerima suntikan, menjaga lutut tetap tidak bergerak dan berjalan dengan tongkat atau bantuan seorang ajudan, bila perlu.
Sebelumnya, rencana melanjutkan perjalanan ke dua negara Afrika masih dilanjutkan, dengan Vatikan merilis nama-nama wartawan terakreditasi yang akan terbang dengan pesawat kepausan.
Paus juga merencanakan kunjungan 24-30 Juli ke Kanada, tetapi Vatikan tidak mengatakan apa-apa tentang perjalanan itu. Juru bicara Matteo Bruni hanya mengatakan bahwa komitmen lain paus telah dikonfirmasi.
Paus telah memberi tahu teman-temannya bahwa dia tidak ingin menjalani operasi lutut, dilaporkan karena reaksinya terhadap anestesi ketika usus besarnya dikeluarkan 33 sentimeter pada Juli 2021.
Spekulasi telah beredar tentang masa depan kepausan karena masalah lutut Fransiskus, keputusannya untuk mengangkat 16 kardinal baru, dan rencananya untuk memberi penghormatan pada Agustus kepada paus abad ke-13 yang mengundurkan diri, Celestine V.
Tetapi Paus Fransiskus tidak memberikan indikasi bahwa dia ingin atau berencana untuk mengundurkan diri. Pengamat Vatikan mengatakan pengunduran diri kepausan sekarang tidak akan terpikirkan mengingat pendahulu Fransiskus, Emeritus Paus Benediktus XVI, 95, masih hidup.
SUMBER: FRANCE24