Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang tenaga kerja Indonesia atau TKI di Malaysia tewas ditembak dan jenazahnya ditemukan pada Senin, 29 Juli 2024. Istri korban, Baiq Pademi, bercerita soal masa-masa terakhir suaminya Gafur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lelaki asal Kabupaten Lombok Timur, NTB meninggal setelah tewas tertembak di ladang sawit di negara Malaysia. "Saya minta jenazah suami bisa dipulangkan agar bisa dimakamkan di kampung halaman," kata Baiq Pademi, istri korban di Lombok Timur, Sabtu, 7 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mendapatkan kabar atas meninggalnya korban, ia melakukan komunikasi dengan suaminya menggunakan panggilan video melalui telepon genggam. Korban menanyakan ihwal kabar dua anaknya serta keluarganya di Lombok. "Tiap malam tetap komunikasi melalui sambungan telpon," katanya.
Bahkan pada malam itu Pademi melakukan video call, namun tiba-tiba panggilan berakhir, karena ada peristiwa di tempat korban tinggal. Pademi kemudian mencoba menghubungi korban, namun telepon tidak diangkat pada malam itu. Setelah itu pada pagi hari ia mendapatkan kabar bawah suami meninggal dunia, setelah mengalami luka akibat tembakan.
"Meninggal ditembak informasi dari teman kerjanya, kami berharap pelaku supaya bisa ditangkap dan diberikan hukuman mati," katanya.
Ia mengatakan suaminya sempat bercerita bahwa di tempat tinggal tersebut sering terjadi pencurian, sehingga barang-barang berharga banyak yang hilang.
Suaminya sudah dua kali ini pergi bekerja ke Malaysia untuk bekerja. Dia berangkat pada 2023 atau sekitar 10 bulan bekerja di Malaysia. "Sering ada barang yang hilang di tempat tinggal di Malaysia" katanya.
Ia telah menikah dengan Gafur sejak 2016. Keduanya memiliki dua anak perempuan berusia 5 tahun dan 1 tahun. "Setiap bulan saya dikirimkan uang buat belanja bersama anak dan keluarga," katanya.
Sebelumnya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching terus memonitor penanganan kasus seorang Pekerja Migran Indonesia asal Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), bernama Gafur yang meninggal dunia ditembak di kebun sawit Simpang Ngu, Niah, Miri, Sarawak, Malaysia.
Konsul Jenderal Republik Indonesia Kuching R Sigit Witjaksono dalam pesan singkatnya saat dihubungi dari Kuala Lumpur mengatakan jenazah baru diautopsi oleh aparat kepolisian setempat pada Kamis, 1 Agustus 2024.
KJRI bersama staf teknis Polri dan tim perlindungan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching masih terus memonitor lebih lanjut penanganan kasus tersebut.
Kepala Polisi Daerah (KPD) Miri Alexson Naga Chabu dalam sebuah pernyataan media membenarkan telah menerima satu laporan dari seorang warga asing pada Senin, 29 Juli 2024 sekitar pukul 20.00 waktu setempat (pukul 19.00 WIB) berkaitan kasus penemuan mayat laki-laki di kawasan perkebunan sawit swasta, Sepupok, Niah, Miri, Sarawak.
Laporan Utusan Borneo, berdasarkan keterangan KPD Miri, menyebutkan warga asing itu meninggal dengan luka tembak pada anggota badan di kawasan kebun sawit swasta. Korban berusia 40 tahun meninggal dengan luka tembak pada dahi, mata, leher dan perut.
ANTARA
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Prancis Sarankan Warganya Meninggalkan Iran