Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

CSIS Nilai Menlu Sugiono Tak Punya Ide Baru untuk Dukung Palestina

CSIS menilai Menlu Sugiono tak memiliki gagasan baru untuk menyelesaikan perang Israel dan Palestina.

14 Januari 2025 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menghadiri acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Januari 2025. TEMPO/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Departemen Hubungan Internasional Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) Lina Alexandra angkat bicara ihwal sikap Menteri Luar Negeri Sugiono (Menlu Sugiono) atas agresi militer Israel terhadap Palestina yang disampaikan dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 yang disampaikan pada Jumat lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lina menilai bahwa tidak ada gagasan baru yang ditawarkan Sugiono untuk Palestina. Dia menilai bahwa pernyataan yang disampaikan Sugiono dalam agenda tersebut sebatas ucapan wajib yang kerap dibawakan oleh menlu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau pertanyaannya apakah ada proposal atau ide baru yang berusaha diluncurkan oleh menlu, sayangnya belum ada,” kata Lina dalam konferensi pers yang tayang melalui akun YouTube CSIS pada Senin, 13 Januari 2024.

Berdasarkan pidato Sugiono, Lina menyoroti posisi Indonesia yang mendukung two-state solution atau solusi dua negara yang mengakui keberadaan Palestina dan Israel. Dia juga menyinggung pernyataan Sugiono yang menilai agresi militer Israel merupakan kejahatan internasional.

“Itu suatu fakta yang sama-sama sudah kita ketahui. Tetapi, dari segi proposal tidak ada inisiatif baru,” ujarnya.

Lebih lanjut, Lina menuturkan bahwa rekam jejak Indonesia untuk membela Palestina dikenal baik di dunia internasional. Dukungan terhadap Palestina, jelas Lina, sudah Indonesia tegaskan sejak kemerdekaan. Dia juga menyebut bahwa Indonesia pernah turut berpartisipasi dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) untuk mendukung Palestina.

Menurut Lina, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) seharusnya bisa menjadikan rekam jejak ini sebagai pembelajaran untuk menguatkan dukungan terhadap Palestina. Bagi dia, Indonesia mempunyai banyak diplomat ulung yang seharusnya bisa berperan besar di dunia internasional untuk mendukung Palestina.

Lina menyayangkan modal yang dimiliki Indonesia ini belum dioptimalkan secara maksimal, terutama saat merespons agresi yang semakin memburuk belakangan. Dia mendorong agar Kemlu dengan para diplomatnya agar meningkatkan langkah konkrit demi penyelesaian perang antara Israel dan Palestina.

Sebelumnya, Menlu Sugiono menegaskan komitmen Indonesia dalam kemerdekaan Palestina yang kini menjadi korban agresi Israel. Dia menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendukung Palestina.

"Untuk menciptakan perdamaian dunia, maka diplomasi bebas aktif Indonesia tidak akan pernah meninggalkan perjuangan Palestina," kata Sugiono saat menyampaikan pidato dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri PPTM 2025 di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Januari 2025.

Sugiono mengatakan bahwa agresi militer Israel yang telah berlangsung sekitar 460 hari itu telah menewaskan puluhah ribu warga Palestina dan mengundang gelombang pengungsi. Dia menyatakan jumlah korban ini merupakan perhitungan nyawa yang serius, bukan sekadar angka statistik.

Lebih lanjut, Sugiono menegaskan bahwa Indonesia turut mendukung perjuangan rakyat Palestina lewat pengiriman bantuan kemanusiaan. Dia juga menyatakan bahwa Indonesia mendorong kegiatan yang dilakukan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA.

Sugiono menekankan perlunya penegakkan hukum internasional dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Dia mendesak Israel untuk patuh terhadap aturan hukum internasional.

Tak sampai di situ, Sugiono menyampaikan bahwa Indonesia terus menyerukan two-state solution atau solusi dua negara untuk mengakhiri perang. Dia juga meminta agar gencatan senjata bisa segara dilakukan untuk mencapai perdamaian. 

Sugiono juga menyatakan bahwa Indonesia siap mengirim tambahan pasukan penjaga perdamaian jika Dewan Keamanan PBB menghendaki.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus