Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Serangan Rusia ke Ukraina membuat hampir seluruh warga ikut berjuang. Salah satunya dilakukan sebuah industri bir yang berada di kota Lviv, bagian barat Ukraina. Alih-alih membuat bir, Pravda kini memproduksi bom Molotov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lviv -- benteng identitas Ukraina -- terletak di dekat perbatasan Polandia dan khawatir tank Rusia pada suatu saat akan meluncur ke kota bersejarah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anda harus menunggu kainnya terendam dengan baik. Jika sudah, berarti bom molotov sudah siap," kata salah satu karyawan Pravda sambil tersenyum, seperti dilansir France24, Senin 28 Februari 2022.
Dengan topi di kepalanya, dia memasukkan kain itu jauh ke dalam botol bir yang berisi campuran minyak dan bensin. Dua pelayan bar lain di sebelahnya, melakukan hal yang sama.
Mereka memiliki beberapa lusin bom Molotov yang siap digunakan, ditempatkan dengan rapi di atas meja untuk melindungi mereka dari hujan salju ringan.
Meski bom Molotov tampak konyol di hadapan tank dan roket Rusia, kegiatan ini tetap dilakukan secara serius oleh Yuriy Zastavny, pemilik tempat pembuatan bir.
"Kami melakukan ini karena seseorang harus melakukannya. Kami memiliki keterampilan dan mengalami revolusi jalanan pada 2014," kata Zastavny, mengacu pada pemberontakan pro-Barat Kyiv yang menggulingkan rezim yang didukung Kremlin.
"Saat itu kami harus membuat dan menggunakan bom Molotov," kata Zastavny yang bersumpah untuk melakukan "semua yang kami bisa untuk membantu memenangkan perang ini."
Dia mengatakan ide itu datang dari salah satu karyawannya, yang banyak di antaranya ambil bagian dalam revolusi 2014.
Ini bukan pertama kalinya Pravda menjadi semacam institusi di Lviv. Salah satu bir favorit mereka disebut "Putin khuylo" -- sebuah penghinaan yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pabrik bir mulai memproduksi koktail untuk Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina pad Sabtu -- terdiri dari cadangan yang menanggapi seruan Presiden Volodymyr Zelensky untuk mengangkat senjata.
Di pos-pos pemeriksaan yang didirikan di pinggiran kota berpenduduk 720 ribu jiwa itu, polisi dan tentara Ukraina yang mengendalikan setiap kendaraan sudah dilengkapi dengan bom Molotov.
SUMBER: FRANCE24
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.