Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Di KTT Asia Timur, Joe Biden Sindir Cina soal Provokasi Terhadap Taiwan

Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan mendukung negara Asia Tenggara untuk kebebasan maritim dan menyebut Cina sebagai ancaman.

28 Oktober 2021 | 09.00 WIB

Presiden Joe Biden mengikuti KTT AS-ASEAN secara virtual pada 26 Oktober 2021. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.
material-symbols:fullscreenPerbesar
Presiden Joe Biden mengikuti KTT AS-ASEAN secara virtual pada 26 Oktober 2021. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada negara-negara Asia Tenggara pada Rabu, bahwa Amerika Serikat akan mendukung mereka dalam membela kebebasan maritim dan demokrasi dan menyebut tindakan Cina terhadap Taiwan sebagai "pemaksaan" dan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara pada KTT Asia Timur virtual yang dihadiri oleh Perdana Menteri China Li Keqiang, Joe Biden mengatakan AS akan memulai pembicaraan dengan mitra di Indo-Pasifik tentang mengembangkan kerangka ekonomi regional, sesuatu yang menurut para kritikus kurang memiliki strategi regional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Asia Tenggara telah menjadi medan pertempuran strategis antara Amerika Serikat dan Cina, yang menguasai sebagian besar Laut Cina Selatan, dan Cina telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan yang sangat demokratis, sebuah pulau yang dianggap Cina bagian wilayahnya.

Joe Biden menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen "kokoh" terhadap Taiwan. "Kami sangat prihatin dengan tindakan koersif ... China," kata Biden, menuduh tindakan Cina mengancam perdamaian dan stabilitas regional, dikutip dari Reuters, 28 Oktober 2021.

Li Keqiang mengatakan pada KTT Asia Timur, yang mempertemukan para pemimpin 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dengan mitra regional, bahwa menegakkan perdamaian, stabilitas, kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan adalah kepentingan semua orang. "Laut Cina Selatan adalah rumah kita bersama," katanya.

Joe Biden pekan lalu mengatakan Amerika Serikat, yang diwajibkan oleh undang-undang 1979 untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, akan membela Taiwan jika diserang oleh Cina.

Komentar tersebut menimbulkan kegemparan karena tampaknya menyimpang dari kebijakan "ambiguitas strategis" AS yang telah lama dipegang tentang bagaimana Washington akan menanggapi skenario seperti itu.

Gedung Putih mengatakan Joe Biden tidak menandakan perubahan dalam kebijakan AS terhadap Taiwan, dan beberapa analis menolak komentarnya sebagai kekeliruan semata.

Ketegangan antara Taiwan dan Cina telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena Cina telah melakukan penerobasan udara berulang kali di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dan Cina daratan.

Cina menyatakan ketidaksenangan atas komentar Biden pekan lalu, mendesak Amerika untuk tidak mengirim sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, untuk menghindari kerusakan serius pada hubungan Cina-AS dan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan.

Joe Biden juga mengatakan dia akan berbicara untuk hak asasi manusia di Xinjiang dan Tibet dan hak-hak rakyat Hong Kong, dengan Cina menyangkal ada pelanggaran HAM di wilayah terpencil Xinjiang dan Hong Kong.

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus