Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Dua Remaja Indonesia Jadi Korban Kebencian Ras

Dua remaja Indonesia diserang oleh sekelompok remaja lain di Philadelphia.

28 Maret 2021 | 10.43 WIB

Unjuk rasa "Rise Up Against Asian Hate" diadakan untuk memprotes peningkatan kekerasan terhadap Asia-Amerika, New York, 27 Februari 2021.[CNN]
Perbesar
Unjuk rasa "Rise Up Against Asian Hate" diadakan untuk memprotes peningkatan kekerasan terhadap Asia-Amerika, New York, 27 Februari 2021.[CNN]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, - Komisioner Komisi Wali Kota Philadelphia untuk Urusan Asia Pasifik Amerika, Dewi Broadhurst, mengatakan dua remaja Indonesia diserang oleh sekelompok remaja di Stasiun Septa pada Ahad, pekan lalu. Diduga serangan ini bermotif kebencian terhadap orang Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kedua remaja Indonesia sedang menunggu kereta dan kemudian didorong, ditampar, dan dipukul oleh grup remaja lainnya ini," kata Dewi dalam keterangan tertulis, Ahad, 28 Maret 2021.

Dewi menjelaskan saat kejadian ada penumpang lain di stasiun tersebut namun tidak ada satupun yang membantu korban. "Kecuali satu laki-laki Indonesia yang kebetulan berada disitu yang akhirnya merekam pelaku kejahatan ini," ucap dia.

Menurut korban, kata Dewi, mereka menjadi target kebencian ras karena grup tersebut hanya mengganggunya. "Kami sudah bertemu dan mendokumentasikan Iaporan dari kedua korban," tuturnya.

Ia berujar kejadian itu tidak mengakibatkan luka parah dan kedua korban mau melaporkan ke pihak yang berwenang. Namun korban mengalami trauma sehingga sekarang merasa takut untuk berpergian dengan transportasi umum.

Dewi menuturkan pihaknya sudah melaporkan dan bekerja sama dengan pemerintah kota serta kepolisian Philadelphia. Ia mengimbau jika ada WNI yang mengalami serangan kebencian, diskriminasi, atau sejenisnya agar tidak ragu untuk menghubungi 911 atau melapor ke pemimpin komunitas.

"Kami menginginkan keadilan, keamanan dan perlindungan untuk komunitas kami. Mari kita berani unluk melapor dan membela komunitas kita," kata Dewi mengakhiri pernyataannya soal penyerangan pada remaja Indonesia ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus