Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rendahnya angka investasi Arab Saudi ke Indonesia dibantah oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed. Dia menyebut setelah pertemuan Presiden RI, Joko Widodo dengan Raja Salman, pada Maret 2017, volume kerja sama bidang ekonomi naik dari US$ 3.4 miliar menjadi US$ 4 miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bukan hanya itu, sekitar enam bulan lalu ada kesepakatan kerja sama bidang properti antar kedua negara senilai US$ 6 miliar. Sedang dibangun pula kerja sama antara Indonesia, Arab Saudi dan Amerika Serikat di bidang pariwisata di Pulau Lombok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi, neraca perdagangan Indonesia - Arab Saudi setelah kunjungan Raja mencapai US$ 10 miliar," kata Osama, Selasa, 13 November 2018.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed, kedua dari kanan, melakukan jumpa wartawan untuk meluruskan pemberitaan mengenai Arab Saudi. Sumber : TEMPO/Suci Sekarwat
Menurutnya, sekarang ini banyak pelaku bisnis dari Arab Saudi datang ke Indonesia untuk menanamkan investasinya ke Indonesia. Namun Arab Saudi pun memperingatkan pada para investor dan pelaku bisnis agar kerja sama bidang investasi ini di lakukan lewat kanak-kanal resmi sehingga bisa menjamin perdagangan mereka di Indonesia.
Perkembangan hubungan bilateral Indonesia - Arab Saudi disebut Osama terus meningkat. Bahkan dibanding negara lain, hubungan kedua negara berkembang paling pesat.
"Berkaitan dengan peningkatan kerja sama ini, saya sampai melakukan pembicaraan dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh dan mitra lain. Pencapaian ini sebuah langkah yang patut kita apresiasi," kata Osama.
Data Kementerian Perdagangan RI mencatat, hubungan perdagangan Indonesia - Kerjaan Arab Saudi fluktuatif dalam tiga tahun terakhir. Pada 2015-2016, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 5,4 miliar dan US$ 4,05 miliar.
Pada 2017, nilai perdagangan kedua negara meningkat menjadi US$ 4,5 miliar. Dalam periode tiga tahun terakhir itu, Arab Saudi surplus karena ekspor minyak dan gas ke Indonesia. Pada tahun lalu, Arab Saudi menikmati surplus sebesar US$ 1,78 miliar atau Rp 27 triliun.