Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas menyarankan, Uni Eropa harus melangkah lebih jauh dan membahas paket ketujuh sanksi Rusia yang akan mencakup langkah-langkah embargo terhadap impor gas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengatakan ini pada Selasa 31 Mei 2022, tak lama setelah para pemimpin Eropa menyepakati paket sanksi keenam untuk Moskow di KTT Brussel.
Kallas sendiri mengaku tidak memiliki harapan besar sanksi gas itu akan terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya pikir gas harus ada dalam paket ketujuh, tetapi saya juga realistis. Saya pikir, itu tidak akan jadi pertimbangan serius para petinggi UE, " kata Kallas saat tiba untuk pembicaraan hari kedua di KTT Uni Eropa di Brussels seperti dilansir Reuters.
Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins mengatakan menjaga UE tetap bersatu adalah tujuan utama. Walau secara efektif UE harus memenuhi tuntutan Hungaria, negara anggota yang dinilai kelompok hak asasi semakin otoriter dan kerap beroposisi dalam kebijakan blok.
Austria tidak setuju dengan wacana embargo gas. Kanselir Austria Karl Nehammer mengatakan, gas tidak dapat menjadi bagian dari sanksi berikutnya.
Nehammer menyebut, Jerman juga menolak penghentian impor gas dari Rusia. "Kanselir Jerman Olaf Scholz telah menjelaskan hal ini juga. Minyak Rusia jauh lebih mudah untuk dikompensasi. Gas benar-benar berbeda," katanya.
Walau sebelumnya ditentang Hungaria, para pemimpin Eropa menyepakati penghentian 90 persen impor minyak Rusia di KTT Brussel pada Senin, 30 Mei 2022.
Selain embargo parsial minyak Rusia, paket baru sanksi UE termasuk pemotongan Sberbank dari sistem pembayaran internasional SWIFT, larangan tiga media massa pemerintah Rusia, dan perluasan daftar hitam orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas invasi Rusia.
Larangan impor minyak ke negara-negara UE akan berlaku untuk minyak mentah Rusia yang dikirim dengan tanker. Dua pertiga dari minyak Rusia yang diimpor oleh UE disalurkan melalui kapal tanker dan satu per tiga melalui pipa Druzhba.
Jerman dan Polandia termasuk dalam 90 persen yang menghentikan impor pada akhir tahun. Sebanyak 10 persen sisanya akan dibebaskan sementara dari embargo, sehingga Hungaria yang terkurung daratan, bersama dengan Slovakia dan Republik Ceko, semuanya terhubung ke pipa, tetap bisa mendapat pasokan minyak dari Rusia.
Sejauh ini, belum bisa dipastikan, bagaimana negara-negara anggota yang menerima minyak dari kapal tanker Rusia akan diberi kompensasi untuk biaya yang lebih.