Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

16 Maret 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jurnalis foto Palestina asal Gaza Motaz Azaiza. FOTO/Instagram/motaz_azaiza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis foto terkenal Palestina, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook. Motaz Azaiza telah menjadi tokoh penting sejak pecahnya perang di Israel pada 7 Oktober tahun lalu dalam mendokumentasikan realitas mengerikan dari pemboman genosida Israel di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya dilarang menggunakan Facebook,” tulis Motaza Azaiza pada Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Facebook dimiliki oleh Meta milik Mark Zuckerburg. Sebelumnya muncul tuduhan bahwa raksasa media sosial tersebut dan produk terkenal Meta lainnya, Instagram, telah memblokir konten dan pengguna pro-Palestina.

Kini pindah ke Qatar, jurnalis foto untuk Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mencatat bencana yang terjadi setiap hari di Jalur Gaza yang terkepung. Mulai dari anak-anak yang terlantar hingga potongan tubuh warga sipil yang berserakan akibat pengeboman Israel yang brutal dan tanpa pandang bulu.

Sebagai hasil dari karyanya yang inovatif di Gaza yang sedang dibom dan diserang oleh Pasukan Israel, penduduk asli Kamp Deir al-Balah yang berusia 25 tahun ini dinobatkan sebagai Man of the Year oleh majalah GQ Middle East 2023. Karyanya juga disebutkan dalam 10 foto teratas majalah Time 2023.

Motaz dievakuasi dari Gaza setelah menghabiskan 108 hari perang di Jalur Gaza yang terkepung. Sejak dievakuasi ke Qatar pada Januari, Motaz tak henti-hentinya angkat bicara mengenai isu Palestina.

Dalam waktu 24 jam setelah mencapai Qatar, dia memberikan wawancara kepada Al Jazeera, dan tidak pernah berhenti sejak saat itu. Dia telah bertemu dengan para menteri, diplomat dan media untuk berbicara lebih keras tentang Palestina.

Ia juga memberikan wawancara kepada beberapa media internasional, yang memintanya untuk berbagi pengalamannya.

Namun, Motaz mengambil kesimpulan setelah memberikan wawancara kepada media ternama. “Ini bukan tentang serangan 7 Oktober”. Mengekspos media barat, dia mengatakan mereka telah memotong jawabannya karena “mereka sebenarnya tidak menyukai jawaban saya”.

TIME LINES DAILY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus