Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengapresiasi kerja sama antara Indonesia dan Rusia, khususnya di bidang kemaritiman. Dia menilai kemitraan di sektor kemaritiman mampu menjadi pembuka jalan bagi bentuk kerja sama lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagai negara maritim, baik Indonesia maupun Rusia telah lama menyadari pentingnya jalur laut sebagai jembatan menuju kemakmuran ekonomi dan pemahaman budaya," kata Fadli Zon saat membuka pameran Angkatan Laut Rusia di Museum Bahari, Jakarta Utara, pada Senin, 24 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fadli Zon menyoroti sejumlah keberhasilan maritim nusantara yang tersimpan di Museum Bahari. Dia memamerkan kapal tradisional hingga peran Indonesia sebagai pelabuhan perdagangan yang terkenal dalam sejarah.
Fadli menyampaikan sejarah maritim Indonesia tidak hanya menunjukkan kemajuan teknologi dan pencapaian Angkatan Laut Indonesia, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan, tetapi turut menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat yang berinteraksi dengan laut.
Melalui kerja sama Indonesia dan Rusia, Fadli menuturkan, publik dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang sejarah, nilai, dan tradisi masing-masing sebagai negara maritim. Dia juga menjelaskan bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Rusia selama 75 tahun telah berkembang di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, dan budaya.
"Dengan mempererat hubungan ini, tidak hanya mempererat kerja sama Indonesia-Rusia sebagai negara maritim, tetapi juga berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas global," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menyampaikan rasa syukurnya atas peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia. Dia turut mengapresiasi pembukaan pameran tentang Angkatan Laut Rusia.
"Kami menghargai ingatan tentang kapal-kapal kami serta sejarah kooperasi maritim antara Rusia dan Indonesia," ucapnya.
Pameran yang bertajuk "Marine Ships Must be" itu berlangsung dan dibuka untuk umum di Museum Bahari pada 24 Maret hingga 7 April 2025. Pameran ini menceritakan tentang sejarah heroik Angkatan Laut Rusia yang berawal pada tahun 1696 sesuai dengan keputusan Boyar Duma tentang pembangunan armada reguler, yang diterima atas rekomendasi Peter yang Agung.