Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon melantik pejabat tinggi pertama, administrator, hingga pengawas di lingkungan Kementerian Kebudayaan di Aula Plaza Insan Berprestasi, Gedung A kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu, 8 Januari 2025 pagi. Total pejabat yang dilantik sebanyak 74 pejabat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Sengketa Pilkada, Kubu Risma-Gus Hans Tuding Ada Manipulasi Suara Menangkan Khofifah-Emil
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sambutannya, Fadli mengatakan pelantikan ini jangan sampai dimaknai sebagai seremonial belaka. Para pejabat baru diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam menjaga dan memajukan kebudayaan Indonesia.
"Kita juga memastikan kebudayaan tidak hanya identitas nasional, tetapi fondasi pembangunan berkelanjutan,” kata politikus Gerindra ini di hadapan puluhan pejabat yang baru dilantik.
Ditemui setelah pelantikan, Fadli Zon mengatakan dengan adanya susunan pejabat ini, formasi di Kementerian Kebudayaan akan segera lengkap. “Tinggal penataan balai pelestarian kebudayaan dan beberapa organisasi di bawah Kementerian Kebudayaan,” kata Fadli Zon.
Para pejabat itu dipilih setelah melalui proses asesmen dan wawancara. Proses pemilihan dilakukan dengan melihat kompetensi, pemikiran, pengalaman, dan latar belakang.
Fadli Zon mengatakan setelah susunan pejabat eselon II dan III lengkap, Kementerian Kebudayaan akan segera bekerja untuk merealisasikan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto mengenai kebudayaan.
Kementerian Kebudayaan, kata Fadli, akan berupaya melestarikan hingga melindungi cagar budaya serta warisan budaya Indonesia. Kementerian Kebudayaan juga akan mengembangkan kebudayaan Indonesia. “Kemarin saya ke Bali dan Lombok. Kekayaanya luar biasa. Kita ingin kekayaan ini menjadi aset nasional,” kata Fadli.
Untuk mengembangkan kebudayaan itu, Kementerian Kebudayaan akan melaksanakan sejumlah program. Salah satunya, tim akan menghitung jumlah kekayaan kebudayaan Indonesia. Selain itu, Kementerian kebudayaan akan melakukan inventariasi warisan budaya dimulai dari Museum Nasional. “Lalu dilanjutkan ke museum lainnya. Sehingga semua terdata,” kata Fadli.