Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Gedung Putih Lega Usai Presiden Korea Selatan Cabut Darurat Militer

Gedung Putih mengatakan lega dengan keputusan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mencabut darurat militer

4 Desember 2024 | 11.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih mengatakan lega dengan keputusan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menarik kembali upayanya yang singkat dalam menerapkan darurat militer di negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami merasa lega Presiden Yoon telah mengubah arah deklarasi darurat militernya yang mengkhawatirkan dan menghormati keputusan Majelis Nasional ROK (Republik Korea; singkatan resmi Korea Selatan) untuk mengakhiri hukum militer itu,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat kepada Anadolu pada Rabu 4 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Juru bicara yang memberikan komentar ini dengan syarat anonim tersebut mengatakan bahwa demokrasi adalah dasar dari aliansi AS-ROK dan AS akan terus memantau situasi tersebut.

Rapat Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Han Duck-soo pada Rabu pagi, menyetujui resolusi untuk mencabut darurat militer, setelah Yoon menarik kembali keputusannya untuk menerapkannya.

Dengan keputusan itu, darurat militer secara efektif dicabut dari negara tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Konstitusi.

“Darurat militer akan dicabut segera setelah menerima permintaan Majelis Nasional (Parlemen) melalui pertemuan Dewan Negara (Kabinet),” kata Yoon dalam pidato nasional keduanya. Ini beberapa jam setelah mengumumkan darurat militer yang diklaim untuk menyelamatkan negara dari kekuatan anti-negara dan pro-Korea Utara.

Yoon telah menerapkan darurat militer yang mulai berlaku pada Selasa malam untuk pertama kalinya dalam 45 tahun. Namun, 190 anggota parlemen dari total 300 anggota, menentang langkahnya, yang membuat Yoon wajib mematuhi keputusan tersebut.

Setelah deklarasi darurat militer, semua kegiatan politik sempat dilarang, termasuk kegiatan parlemen, dewan daerah, partai politik, asosiasi politik, serta unjuk rasa dan demonstrasi.

Orang-orang merayakan setelah Yoon mengatakan dia akan mematuhi keputusan parlemen. Presiden juga mengatakan bahwa tentara telah menarik diri dari parlemen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus