Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menyatakan Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky kepada Vladimir Putin. Dikutip dari kantor berita TASS, Senin, 4 Juli 2022, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan pesan Jokowi kepada Presiden Rusia itu disampaikan secara lisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu bukan pesan tertulis. Hanya itu yang bisa saya sampaikan kepada Anda," katanya Peskov saat dikonfirmasi oleh kantor berita TASS pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin dan Jokowi menggelar pertemuan di Kremlin pada Kamis pekan lalu. Setelah pertemuan itu, Jokowi menyatakan Indonesia telah menyampaikan pesan dari Zelensky kepada Presiden Rusia.
Dia juga menyatakan kesediaannya untuk membantu dialog antara kedua pemimpin. Sebelum tiba di Moskow, Widodo melakukan perjalanan ke Kiev dan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sekretaris Pers untuk Kantor Presiden Ukraina, Serhii Nikiforov sebelumnya membantah pernyataan Jokowi soal titipan pesan Zelensky kepada Vladimir Putin. Nikiforov mengatakan kepada media Ukrainska Pravda, bahwa fokus pembicaraan antara Zelensky dan Jokowi di Istana Presiden Ukraina di Kyiv, Rabu 29 Juni 2022, adalah tentang blokade pelabuhan Ukraina. Sebab Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar dari Ukraina.
"Pesan apa pun, jika presiden Ukraina ingin berbicara kepada seseorang, dia akan melakukannya secara terbuka dalam pidato hariannya," kata Nikiforov seperti dikutip Minggu, 3 Juli 2022.
Saat dikonfirmasi ihwal pesan itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Minggu, 3 Juli 2022 tidak berkomentar banyak. "Saya tidak dapat merespon sesuatu yang tidak saya ketahui. Mohon maaf," ujar Faizasyah melalui pesan singkat.
Usai lawatan Jokowi ke Ukraina, Rusia kembali melanjutkan serangan ke Ukraina. Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari 2022. Peperangan di bulan kelima saat ini fokus di Donbas, timur Ukraina. PBB menyebutkan ada setidaknya 4.700 warga sipil tewas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Jutaan warga sipil mengungsi keluar dari Ukraina akibat agresi ini. Kremlin berulang kali membantah menargetkan wilayah sipil. Moskow beberapa kali juga menyatakan operasi militer terpaksa harus dilancarkan demi demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.
UKRAINSKA PRAVDA | TASS | REUTERS