Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gunung berapi di Semenanjung Reykjanes dekat Ibu Kota Reykjavik, Islandia, pada Rabu malam, 20 November 2024, meletus untuk ke-10 kalinya dalam tiga tahun. Letusan gunung memuntahkan lava dan asap, untungnya bencana alam ini tidak menimbulkan gangguan pada lalu-lintas udara atau pun kerusakan infrastruktur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Islandia, yang berpopulasi 400 ribu jiwa, terletak di garis patahan antara lempeng Eurasia dan North America sehingga membuat Islandia menjadi sebuah hotspot seismic dengan geyser, mata air hangat dan puluhan gunung berapi. Siaran langsung yang ditayangkan di media sosial memperlihatkan lava panas berwarna orange mengair dan pada malam hari lava kuning itu menjulang ke angkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan meteorologi Islandia mengatakan tanda erupsi pertama tercatat sekitar 45 menit sebelum terjadi retakan besar di tanah, yang sekarang diperkirakan sekitar 3 kilometer pajangnnya, terbuka oleh magma yang menerobos kerak bumi. Sebelumnya otoritas memperingatkan adanya aktvitas vulkanik ketika magma terakumulasi dari bawah Semenanjung Reykjanes yang terletak sekitar 30 kilometer dari barat daya Reykjavik, di mana erupsi terakhir selesai pada 6 September 2024. Akan tetapi, belum ada peningkatan aktivitas seismik yang nyata dalam beberapa pecan terakhir.
Erupsi pada Rabu malam, 20 November 2024, diperkirakan lebih kecil dibanding letusan pada September 2024. Letusan di Semenanjung Reykjanes atau yang lebih dikenal erupsi fisura tidak berdampak langsung pada Ibu Kota Reykjavik dan tidak menyebabkan hujan abu secara signifikan ke statospher sehingga tidak menyebabkan gangguan lalu-lintas udara.
Bandara Keflavik di Reykjavik mengumumkan di websitenya bahwa penerbangan tidak terdampak oleh bencana alam ini dan tidak ada infrastruktur yang berada dalam bahaya. Hanya saja, Blue Lagoon yakni sebuah resort mewah geothermal terpaksa ditutup dan para tamu dievakuasi.
Di dekat letusan gunung, terdapat sebuah area pemancingan di kota Grindavik, yang dulunya menjadi tempat tinggal hampir 4 ribu jiwa sebelum diterbitkan perintah evakuasi pada Desember 2023. Area itu sebagian besar kosong karena adanya ancaman berkala oleh aliran lava.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Dikabarkan Bakal Umumkan Aneksasi Tepi Barat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini