Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara HAM PBB Thameen Al-Kheetan memastikan akan mengirimkan sebuah tim kecil yang terdiri dari pejabat HAM PBB ke Suriah pada pekan depan. Itu adalah tim pertama yang dikirim ke Suriah sejak Presiden Suriah Bashar al Assad terguling pada 8 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah Assad mendapat suaka dari Rusia, pemerintahan Suriah saat ini dikuasai oleh kelompok pemberontak atau Rusia menyebutnya kelompok oposisi. Kelompok pemberontak membebaskan para tahanan di penjara, menjarah kantor-kantor pemerintahan dan meningkatkan harapan baru pihak-pihak yang dulu melakukan kejahatan selama 13 tahun perang sipil Suriah berkecamuk – bisa dimintai pertanggung jawaban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bawah pemerintahan Assad, tim HAM PBB tidak boleh masuk Suriah selama bertahun-tahun. Walhasil, HAM PBB hanya bisa melakukan pemantauan dari jarak jauh.
Al-Kheetan mengatakan tim HAM PBB yang dikerahkan saat ini akan fokus pada masalah-masalah HAM dan membantu transisi kekuasaan yang bersifat inklusi dan dalam kerangka hukum internasional. “Penting bagi kami untuk memperlihatkan kehadiran HAM PBB,” kata Al-Kheetan.
Menurut Al-Kheetan, sebuah tim investigasi PBB diharapkan bisa datang ke Suriah untuk mengamankan bukti-bukti yang bisa menjerat pejabat tinggi dari Pemerintahan Assad.
Presiden al Assad dikabarkan sedang berada di Moskow untuk menghadiri sebuah upacara wisuda PhD bidang matematika putranya, Hafez, saat kelompok pemberontak melancarkan serangan mendadak pada 27 November. Pada Jumat, 29 November, pada hari ketika pasukan oposisi merebut Aleppo, Assad sedang dalam penerbangan kembali ke Damaskus dari Moskow.
Pengaturan pelarian Assad baru diselesaikan malam hari pada 7-8 Desember. Menurut Al Majalla, mantan presiden tersebut melarikan diri dari Damaskus ke pangkalan udara Hmeimim milik Rusia di Suriah barat sebelum menuju Moskow.
Saudara laki-laki Assad, Maher, dan para ajudan terdekatnya dikabarkan tidak mengetahui kepergiannya. Laporan tersebut mengutip sumber-sumber dari oposisi Suriah, mantan rezim Assad, dan para pejabat Arab dan Barat.
Pada 8 Desember 2024 pagi, Assad melarikan diri, dengan hanya membawa dua orang yakni Mansour Azzam, menteri urusan kepresidenan, dan Brigjen Mohsen Mohammed, kepala unit perlindungannya. Mereka melarikan diri ke pangkalan Hmeimim milik Rusia di Suriah barat dan kemudian terbang ke Moskow. Istri dan anak-anak Assad sudah berada di luar negeri. Assad dan ayahnya sudah berkuasa hampir 50 tahun.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Dataran Tinggi Golan, Apa Artinya bagi Israel dan Suriah?
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini