Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah sumber di Pemerintah Amerika Serikat mengungkap Washington telah menghentikan sementara sebuah pengiriman bom-bom berkekuatan penuh ke Israel. Langkah Washington ini sama dengan memberi tekanan pada sekutu dekatnya, Israel, agar jangan menginvasi Rafah, yakni wilayah selatan Gaza yang paling padat penduduknya. Washington juga ingin Tel Aviv memberi lebih banyak waktu bagi perundingan gencatan senjata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Hamas, anggotanya masih memerangi tentara Israel di timur Gaza. Warga sekitar pun menyatakan pertempuran masih berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Israel telah mengancam akan menyerang Rafah demi bisa mengalahkan ribuan anggota Hamas yang berlindung di sana. Namun negara-negara Barat dan PBB memperingatkan Tel Aviv bahwa serangan skala penuh ke Rafah hanya akan menjadi sebuah bencana kemanusiaan. Sumber di Pemerintahan Amerika Serikat mengatakan penghentian sementara senjata-senjata ke Israel yang seharusnya dilakukan pada akhir pekan lalu, telah menjadi respon atas serangan ke Rafah. Gedung Putin dan Pentagon menolak berkomentar perihal ini.
Ini adalah penghentian sementara yang pertama untuk pengiriman senjata ke Israel sejak pemerintahan Presiden Joe Biden menawarkan dukungan penuh ke Israel usai serangan 7 Oktober 2023. Washington adalah sekutu paling dekat Negeri Bintang Daud dan pensuplai senjata terbesar Israel.
“Kalau kami diminta bertempur dengan jari-jemari kami, maka kami akan melakukan apa yang bisa dilakukan,” kata sumber tersebut, yang tidak mau dipublikasi identitasnya. Sedangkan Juru bicara militer Israel mengatakan koordinasi antara sekutu tidak terandingi dan segala silang-pendapat diselesaikan secara pribadi.
Militer Israel sebelumnya pada Selasa, 7 Mei 2024, mengambil alih penguasaan wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir di Rafah. Kondisi ini membuat terputusnya arus bantuan kemanusiaan. Warga mengatakan tank-tank yang bergerak untuk merebut kembali wilayah perbatasan itu, belum tampak. Baku tembak masih terjadi di luar Kota Rafah.
Kelompok Hamas, Islamic Jihad dan Fatah dalam pernyataan terpisah menyatakan baku tembak masih berlangsung di wilayah tengah Jalur Gaza. Sedangkan warga di utara Gaza melaporkan tank-tank Israel melakukan penembakan besar-besaran ke area-area di timur Gaza dan distrik sekitarnya.
Meski Israel bakal nekat menyerang Rafah dan pertempuran masih terjadi di penjuru Gaza, Amerika Serikat sangat yakin revisi proposal ke Hamas perihal gencatan senjata bisa mengarah ke sebuah terobosan, di mana hasil perundingan gencatan senjata akan diputuskan di Ibu Kota Kairo pada Rabu, 8 Mei 2024, waktu setempat.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini