Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban tewas dari serangan udara Amerika Serikat-Inggris pada Sabtu malam di beberapa kota Yaman telah meningkat menjadi 31 orang, dengan 101 lainnya terluka. Korban tewas dan terluka sebagian besar wanita dan anak-anak, Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi melaporkan pada Ahad 16 Maret 2025 seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pembantaian yang dilakukan oleh agresi AS yang menargetkan daerah sipil dan pemukiman di Sanaa, Saada, Al-Bayda, dan Rada'a pada Sabtu mengakibatkan 132 korban sipil, termasuk 31 martir dan 101 terluka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita,” kata Anis Al-Asbahi, juru bicara kementerian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menambahkan bahwa angka-angka itu "awal, karena upaya pencarian terus dilakukan untuk menemukan korban setelah serangkaian serangan udara AS yang menargetkan situs sipil."
Asbahi mengutuk serangan itu, menyebutnya sebagai "kejahatan perang penuh yang ditambahkan ke catatan koalisi kriminal kejahatan" dan "pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan konvensi internasional."
Pada Sabtu, kelompok Houthi yang didukung Iran, mengumumkan bahwa serangan udara AS-Inggris di Yaman menewaskan 24 orang, dengan setidaknya 23 lainnya terluka.
Houthi memperingatkan Israel pada 7 Maret untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dalam waktu empat hari atau menghadapi operasi maritim baru terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
AS meluncurkan serangan udara terhadap Houthi Yaman ketika Presiden Donald Trump memperingatkan bahwa "neraka akan menghujani" jika kelompok Syiah Houthi melanjutkan serangan terhadap pelayaran Laut Merah.
Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dengan rudal dan drone sejak akhir 2023, mengganggu perdagangan global, sebagai solidaritas dengan penduduk Palestina di Gaza.
Kelompok itu menghentikan serangan ketika gencatan senjata Gaza diumumkan pada 19 Januari antara Israel dan Hamas. Namun, mereka mengancam akan melanjutkan serangan ketika Israel memblokir semua bantuan ke Gaza pada 2 Maret.
Pilihan Editor: Trump Serang Houthi, Sedikitnya 24 Warga Yaman Tewas