Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan berusaha keras memantau aktivitas gunung vukanik, yang meletus di Tonga pada akhir pekan lalu. Letusan gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai menghancurkan kawah permukaan lautnya dan menenggelamkan massanya hingga sulit terdeteksi lagi dari satelit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai terletak di dalam laut atau persisnya di cincin api pasifik, yang aktif secara seismik. Letusan gunung tersebut, menimbulkan tsunami di wilayah Samudera Pasifik dan bisa terdengar sampai 2.300 km dari Selandia Baru.
Tonga adalah sebuah negara kepulauan di Oceania.
“Kekhawatiran saat ini adalah hanya ada sedikit informasi yang kami punya dan ini menakutkan. Ketika ventilasi berada di bawah air, tidak ada yang bisa mengatakan pada kita apa yang akan terjadi berikutnya,” kata Janine Krippner, ahli vuklanologi dari Smithsonian Global Volcanism Program di Selandia Baru.
Letusan terjadi di gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai di lepas Tonga, 14 Januari 2022. Sejumlah pulau di Kerajaan Tonga sempat hilang ditenggelamkan tsunami yang terjadi pascaerupsi gunung api bawah laut. Tonga Geological Services/via REUTERS
Menurut Krippner, sejumlah instrumen yang dipasang di lokasi kejadian, tampaknya rusak akibat erupsi. Komunitas vulkanologi telah mengumpulkan data-data terbaik yang ada dan mengevaluasi ledakan gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai. Para ahli juga memprediksi aktivitas yang kemungkinan terjadi di kemudian hari.
Gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai meletus pada Sabtu, 15 Januari 2022. Dahsyatnya ledakan hingga terlihat dari gambar yang diambil oleh satelit ruang angkasa. Gunung berapi itu meledak dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan suara.
Sejumlah foto dan video memperlihatkan awan abu mengepul di area pasifik selatan. Muncul gelombang laut setinggi satu meter menuju wilayah pantai Tonga.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB Waswas Kondisi Tonga
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.