Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Al Azhar Imam Besar Ahmed Al-Tayeb ingin perempuan juga ambil bagian dalam mengeluarkan fatwa untuk kepentingan perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pusat Penelitian Islam Al Azhar atau Al Azhar Islamic Research Center (AIRC) mengadakan lokakarya pada Senin untuk para cendekiawan perempuan tentang fatwa yang berkaitan dengan perempuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Egypt Today, dalam laporannya 24 Desember 2019, Imam Besar Ahmed Al-Tayeb baru-baru ini menyerukan kursus pelatihan intensif untuk memenuhi syarat sarjana perempuan untuk mengeluarkan fatwa, sebagai tanggapan terhadap pertanyaan publik terkait dengan praktik Islam.
Sekretaris Jenderal AIRC Nazir Ayad mengatakan pelatihan praktis mengenai fatwa berurusan dengan teks-teks hukum Islam dan memproyeksikannya pada realitas orang-orang dengan menyesuaikan waktu, lokasi, kebiasaan dan keadaan individu.
Lokakarya "Menciptakan Seorang Muftiyah (penerbit fatwa perempuan)" yang digelar Al Azhar Islamic Research Center (AIRC) bertujuan untuk membuat perempuan berperan lebih besar dalam penerbitan fatwa, 23 Desember 2019.[Egypt Today]
Pelatihan ini digagas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perempuan yang memberikan fatwa, terutama dalam kaitannya dengan urusan perempuan, tambah Ayad.
Ayad mengatakan sarjana perempuan yang memberikan fatwa harus terus dilatih dan dipersiapkan untuk masalah kontemporer baru dan masalah sosial yang muncul.
Lokakarya yang berjudul "Menciptakan Seorang Muftiyah (penerbit fatwa perempuan)", diawasi oleh Dr. Ilham Shahin, asisten sekretaris jenderal untuk urusan pengkhotbah perempuan, berkoordinasi dengan komite fatwa Al Azhar.
Ketika jumlah pria yang diizinkan untuk mengeluarkan fatwa jauh melebihi perempuan, pemegang gelar PhD studi Islam Amena Nusseir, Abla al-Kahlawy, dan Suad Saleh adalah pelopor dalam menciptakan ruang bagi perempuan di bidang fatwa dalam beberapa dekade terakhir.