Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan bantuan bagi Papua Nugini setelah negara Pasifik itu dilanda bencana tanah longsor yang menewaskan ribuan orang, kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Rabu, 29 Mei 2024.
Patahan dari gunung di daerah Maip-Mulitaka di provinsi Enga di utara Papua Nugini runtuh pada Jumat dini hari, 24 Mei 2024. Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan lebih dari 2.000 orang diperkirakan tewas, dari 70.000 orang tinggal di daerah yang terkena dampak bencana tersebut.
“Indonesia memang berencana untuk memberi bantuan. Bagaimanapun, Papua Nugini adalah negara tetangga dekat. Namun proses itu saat ini sedang dimatangkan persiapannya oleh sejumlah kementerian dan instansi terkait lainnya,” kata juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024.
Kemlu sebelumnya telah memastikan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana tersebut.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI dan akan terus memonitor situasi di lapangan, kata Kemlu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut,” kata Direktur Pelindungan WNI Judha Nugraha dalam pesan singkat kepada wartawan pada Ahad, 26 Mei 2024.
Ada sebanyak 1.317 WNI yang menetap di Papua Nugini, menurut data Kemlu. Dari jumlah tersebut, diketahui tidak ada yang tinggal di Desa Yambali, provinsi Enga, tempat tanah longsor terjadi.
“Sebelumnya memang pernah ada warga negara kita yang berada di lokasi tersebut, bekerja di suatu perusahaan di sana, namun perusahaan tersebut sudah tutup,” kata Judha.
Ia menyampaikan KBRI Port Moresby akan terus memantau situasi, dan WNI dalam keadaan darurat di sana bisa menghubungi hotline di nomor +67573963011.
Australia yang juga bertetangga dengan Papua Nugini telah memberikan bantuan berupa makanan, air, selimut dan tenda. Komisaris Tinggi Australia John Feakes mengatakan lebih banyak bantuan, personel penyelamat serta tim teknis akan tiba dalam beberapa hari mendatang, seperti dilansir PNG Post-Courier.
Amerika Serikat telah menjanjikan 2 juta kina atau sekitar Rp8,3 miliar untuk tempat penampungan darurat dan dukungan logistik, kata kedutaan besarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Lebih dari 2 Ribu Orang Mungkin Terkubur Akibat Tanah Longsor di Papua Nugini
NABIILA AZZAHRA A. | REUTERS