Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Ini 5 Kutipan Menarik dari Buku 'Fire and Fury' Soal Trump

Penulis buku 'Fire and Fury', Michale Wolff, mengaku terkejut dengan permintaan maaf Steve Bannon ke Trump.

10 Januari 2018 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Buku Fire and Fury. Phillymag.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Washington - Penulis buku "Fire and Fury: Inside the Trump White House", Michael Wolff, mengaku terkejut dengan pernyataan Steve Bannon, bekas kepala strategi Gedung Putih, yang meminta maaf kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini mengejutkan saya walaupun tidak lebih mengejutkan dibanding mencoba menebak langkah Steve berikutnya," kata Wolff dalam wawancara kepada Time, Rabu, 10 Januari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Menurut Wolff, Steve berjasa besar memberikan banyak informasi dan pandangan dari sisi orang dalam dalam proses pembuatan buku itu.
Seperti diberitakan, Steve mengaku tidak berusaha menyerang Trump dengan menyebut Donald Trump Jr, putra Trump, bersikap tidak patriotis dan berkhianat karena bertemu seorang pengacara asal Rusia di Gedung Trump Tower pada 2016.

 

Baca: Penulis Buku 'Fire and Fury' Yakin Trump Bakal Jatuh, Alasannya?

 

Bannon mengaku menyerang Paul Manafort, yang merupakan manajer kampanye Trump, sebelum diberhentikan dan terkena dakwaan Biro Penyelidik Federal (FBI) karena diduga menyembunyikan informasi.
Berikut ini 5 poin menarik yang dibahas dalam buku itu dikutip dari Newsweek:

1. Steve Bannon menyebut Donald Trump Jr telah berkhianat dan tidak patriotis karena bertemu pengacara Rusia. "Mereka akan' memecah' Don Junior seperti telur di depan televisi nasional."

2. Bannon menduga Don Junior membawa pengacara Rusia itu bertemu Trump di ruang kerjanya di Gedung Trump Tower. "Kemungkinannya nol bahwa Don Junior tidak membawa orang-orang ini ke kantor ayahnya di lantai 26 gedung itu."

3. Trump dikabarkan merasa yakin tidak bakal menang pada malam penghitungan suara Pilpres AS 2016 dan mengatakan ini kepada Melania. Saat tren penghitungan suara menunjukkan sebaliknya,"Melania menangis dan bukan karena bahagia."

4. Trump dikabarkan tidak suka membaca sebagai mana layaknya para Presiden AS sebelumnya. "Dia tidak memproses informasi dengan cara konvensional. Dia tidak membaca. Tidak tidak juga membaca cepat (skimming). Sebagian orang percaya untuk keperluan praktis, dia sekadar bisa membaca saja."

5. Putri Trump, Ivanka Trump, ditulis menceritakan cara detil gaya rambut ayahnya kepada teman-temannya. "Kulit kepala bagian tengah ayahnya, yang pernah menjalani operasi kulit kepala, akan ditutup dengan rambut dari sisi kiri, kanan dan depan, lalu disatukan di tengah dan disisir ke belakang. Lalu dibuat kaku dengan semprotan kimia."


Seperti dilansir Guardian, Pengacara Trump telah mencoba untuk menghentikan publikasi buku itu pada awal Januari 2018 dengan mengirimkan surat somasi kepada penerbit dan penulis buku. Namun, keduanya malah mempercepat waktu penerbitan.


Trump menyebut buku ini mengandung banyak kebohongan dan ketidak-akuratan dan mencuitkannya pada 5 Januari 2018. "Michael Wolf seorang pecundang total yang mengarang cerita untuk menjual buku membosankan dan tidak benar itu. Dia menggunakan si lamban Steve Bannon, yang menangis karena dia saya berhentikan dan memohon jabatannya. Sekarang si lamban steve dicampakkan semua orang seperti anjing. Sayang sekali."

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus