Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di kantor Kedutaan Besar Pakistan di Ibu Kota Kabul, Afghanistan. Pernyataan ini disampaikan lewat kanal Telegram pada Minggu, 4 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Kedutaan Besar Pakistan di Afghanistan menjadi sasaran serangan pada Jumat, 2 Desember 2022, penembakan yang melukai seorang satpam yang menjaga kantor Kedutaan Besar Pakistan. Islamabad menyebut teror itu sebagai upaya untuk membunuh Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan, tapi tidak berhasil. Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan dalam kondisi tidak terluka sama sekali.
ISIS mengklaim serangan itu dilakukan oleh oleh dua anggotanya menggunakan senjata ukuran sedang dan penembak jitu. Mereka mengincar Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan dan para pengawalnya.
Serangan itu setidaknya melukai satu satpam dan sebagian kantor Kedutaan Besar Pakistan di Afghanistan rusak.
Kementerian Luar Negeri Pakistan mengkonfirmasi serangan pada kantor Kedutaan Besarnya di Kabul. Kepala misi atau Duta Besar Pakistan untuk Afghanistan, Ubaid-ur-Rehman Nizamani, yang menjadi sasaran lolos tanpa cedera. Pemerintah Afghanistan yang dipegang oleh Taliban, belum mau berkomentar perihal ini.
Nizamani tiba di Kabul bulan lalu untuk mengambil peran di salah satu dari sedikit kantor Kedutaan Besar yang tetap beroperasi setelah Taliban mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021.
Beberapa serangan pengeboman dan penembakan terjadi di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa di antaranya diklaim oleh militan ISIS. Sebuah ledakan di madrasah pada Rabu, 30 November 2022, di Afghanistan utara menewaskan sedikitnya 15 orang.
Taliban, kelompok Islam garis keras yang merebut kekuasaan setelah pasukan asing pimpinan Amerika Serikat menarik diri pada Agustus 2021, mengatakan mereka fokus untuk mengamankan negara.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.