Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Utrecht – Polisi menemukan sebuah surat di mobil yang digunakan tersangka penembakan di Utrecht, yang menyasar sebuah trem dan menewaskan tiga orang. Penembakan itu juga melukai lima orang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Pelaku yang bernama Gokmen Tanis, 37 tahun, ditangkap setelah kabur selama tujuh jam setelah melakukan penembakan di daerah 24 Oktober Square.
“Sebuah surat ditemukan di mobil untuk melarikan diri. Dan sifat dari kejadian ini memberi alasan untuk ini. Motif lain juga tidak dikesampingkan dan sedang diinvestigasi,” begitu pernyataan dari kantor jaksa seperti dilansir CNN pada Selasa, 19 Maret 2019.
Menurut polisi, belum terlihat adanya kaitan langsung antara penembak dengan korbannya. Pelaku pernah berurusan dengan penegak hukum.
Korban tewas penembakan adalah tiga orang yaitu seorang perempuan berusia 19 tahun berasal dari Vianen, seorang lelaki berusia 28 tahun, dan seorang pria 49 tahun dari Utrecht.
Baca:
Tiga orang korban luka adalah seorang perempuan berusia 20 taun dari Utrecht, seorang perempuan 21 tahun dari Nieuwegein, dan seorang lelaki berusia 74 tahun dari De Meern. Ketiganya dalam kondisi serius.
Menurut polisi, ada dua orang lelaki lainnya yang ditangkap berusia 23 dan 27 tahun. Peran mereka masih diinvestigasi. Reuters melansir dua pria telah dilepaskan karena tidak terbukit terkait insiden ini. Tapi polisi menangkap satu pria lain keesokan harinya dan masih didalami perannya.
Polisi berkuda melakukan pengamanan setelah tragedi penembakan di Utrecht, Belanda, Senin, 18 Maret 2019. Menyusul penembakan ini, Sekolah Tinggi Utrehct atau Hogeschool Utrecht juga mengunci pintu masuk, memberi tahu mahasiswa untuk tidak mengunjungi kampus dan menerapkan keamanan ekstra. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Polisi sempat melansir foto Tanis, yang terekam memasuki sebuah trem pada Senin, 10:41 atau empat menit menjelang penembakan. Otoritas menurunkan status siaga 5 menjadi siaga 4 pasca penangkapan Tanis.
Baca:
Secara terpisah, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan intelijen negaranya sedang menyelidiki masalah ini juga.
Selama ini, Belanda lolos dari insiden serangan teroris skala besar. Polisi Belanda mengatakan mereka menggagalkan serangan teroris pada September 2018 dengan menangkap tujuh orang di Rotterdam. Pada awal bulan, polisi menembak seorang lelaki yang menusuk turis asal Amerika Serikat di stasiun kereta api pusat di Amsterdam. Polisi meyakini ada motif terorisme dalam penyerangan ini tapi pelaku bertindak sendiri. Penembakan di Utrecht ini membuat polisi memperketat penjagaan di Belanda.