Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Jaksa Belanda Usut Surat Terkait Penembakan di Utrecht

Jaksa Belanda mengusut kemungkinan adanya motif terorisme dalam kasus penembakan di Utrecht.

20 Maret 2019 | 10.53 WIB

Gkman Tanis, kelahiran Turki 37 tahun, tersangka dalam penembakan pada 24 Oktoberplein di Utrecht. 18 Maret 2019.[NLTimes]
Perbesar
Gkman Tanis, kelahiran Turki 37 tahun, tersangka dalam penembakan pada 24 Oktoberplein di Utrecht. 18 Maret 2019.[NLTimes]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Utrecht – Polisi menemukan sebuah surat di mobil yang digunakan tersangka penembakan di Utrecht, yang menyasar sebuah trem dan menewaskan tiga orang. Penembakan itu juga melukai lima orang lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baca:

Pelaku yang bernama Gokmen Tanis, 37 tahun, ditangkap setelah kabur selama tujuh jam setelah melakukan penembakan di daerah 24 Oktober Square.

“Sebuah surat ditemukan di mobil untuk melarikan diri. Dan sifat dari kejadian ini memberi alasan untuk ini. Motif lain juga tidak dikesampingkan dan sedang diinvestigasi,” begitu pernyataan dari kantor jaksa seperti dilansir CNN pada Selasa, 19 Maret 2019.

Menurut polisi, belum terlihat adanya kaitan langsung antara penembak dengan korbannya. Pelaku pernah berurusan dengan penegak hukum.

Korban tewas penembakan adalah tiga orang yaitu seorang perempuan berusia 19 tahun berasal dari Vianen, seorang lelaki berusia 28 tahun, dan seorang pria 49 tahun dari Utrecht.

 

Baca:

Tiga orang korban luka adalah seorang perempuan berusia 20 taun dari Utrecht, seorang perempuan 21 tahun dari Nieuwegein, dan seorang lelaki berusia 74 tahun dari De Meern. Ketiganya dalam kondisi serius.

Menurut polisi, ada dua orang lelaki lainnya yang ditangkap berusia 23 dan 27 tahun. Peran mereka masih diinvestigasi. Reuters melansir dua pria telah dilepaskan karena tidak terbukit terkait insiden ini. Tapi polisi menangkap satu pria lain keesokan harinya dan masih didalami perannya.  

Polisi berkuda melakukan pengamanan setelah tragedi penembakan di Utrecht, Belanda, Senin, 18 Maret 2019. Menyusul penembakan ini, Sekolah Tinggi Utrehct atau Hogeschool Utrecht juga mengunci pintu masuk, memberi tahu mahasiswa untuk tidak mengunjungi kampus dan menerapkan keamanan ekstra. REUTERS/Piroschka van de Wouw

Polisi sempat melansir foto Tanis, yang terekam memasuki sebuah trem pada Senin, 10:41 atau empat menit menjelang penembakan. Otoritas menurunkan status siaga 5 menjadi siaga 4 pasca penangkapan Tanis.

 

Baca:

Secara terpisah, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan intelijen negaranya sedang menyelidiki masalah ini juga.

Selama ini, Belanda lolos dari insiden serangan teroris skala besar. Polisi Belanda mengatakan mereka menggagalkan serangan teroris pada September 2018 dengan menangkap tujuh orang di Rotterdam. Pada awal bulan, polisi menembak seorang lelaki yang menusuk turis asal Amerika Serikat di stasiun kereta api pusat di Amsterdam. Polisi meyakini ada motif terorisme dalam penyerangan ini tapi pelaku bertindak sendiri. Penembakan di Utrecht ini membuat polisi memperketat penjagaan di Belanda. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus