Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Josep Borrell, diplomat senior Uni Eropa, tidak mendukung gagasan untuk melarang warga negara Rusia mengunjungi Benua Biru. Keberatan itu disampaikan Josep Borrell saat sejumlah negara anggota Uni Eropa mendukung usulan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Borrell, gagasan itu kontroversial. Uni Eropa seharusnya lebih menargetkan sanksi-sanksinya ke Rusia (negara).
“Melarang semua warga Rusia masuk (Eropa), bukan sebuah ide yang bagus. Kita harus lebih selektif. Tentu saja kita tidak boleh membuka pintu pada oligarki,” kata Borrell, merujuk pada kalangan orang kaya Rusia, yang bebas membeli property di Uni Eropa.
Menteri Luar Negeri Spanyol, Josep Borrell. [www.thelocal.es]
Borrell melihat, ada juga beberapa warga Rusia yang mau meninggalkan Negeri Beruang Merah itu karena tidak ingin tinggal di sana. Dengan begitu, Eropa tidak bisa menutup pintu pada warga Rusia.
Ukraina sangat getol menyuarakan agar Rusia benar-benar dihukum, salah satunya dengan tidak menerbitkan visa bagi warga negara Rusia. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyarankan agar warga negara Rusia dikeluarkan dari Uni Eropa apapun kebijakan dari pemerintah tempat mereka tinggal. Sedangkan warga Rusia yang takut pulang ke negara asalnya, bisa mengajukan suaka.
Sejumlah negara seperti Finlandia dan Estonia, sudah memberlakukan larangan menerbitkan visa bagi warga negara Rusia, kendati negara Uni Eropa lainnya menentang gagasan itu contohnya Jerman dan Siprus.
Uni Eropa sampai saat ini belum mengambil keputusan terkait permintaan Zelensky yang ingin warga negara Rusia dilarang masuk Benua Biru tersebut. Sedangkan Moskow mengatakan larangan tersebut adalah bukti kalau anti-Rusia telah menjadi patokan kebijakan sejumlah negara Uni Eropa.
Sumber: RT.com
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.