Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kamboja Tarik Lonceng dari Semua Sekolah, Ini Alasannya

Pemerintah Kamboja memerintahkan sekolah-sekolah di seluruh negeri untuk berhenti menggunakan bekas persenjataan perang sebagai lonceng sekolah.

15 Juni 2018 | 12.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Raja Kamboja Norodom Sihamoni membaca dokumen ketika dia menghadiri pertemuan senat di Phnom Penh, Kamboja, 23 April 2018. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kamboja memerintahkan sekolah-sekolah di seluruh negeri untuk berhenti menggunakan bekas persenjataan perang untuk dijadikan sebagai lonceng sekolah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengumuman pada Rabu, 13 Juni 2018, diberikan untuk mencegah terjadinya kemungkinan ledakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua sekolah harus berhenti menggunakan persenjataan yang tidak meledak untuk diimprovisasi sebagai lonceng," demikian pernyataan otoritas pendidikan Kamboja, seperti dilansir The Star pada Kamis, 14 Juni 2018.

Baca: Polisi Kamboja Tangkap Guru SD Karena Hina Raja

Hampir tiga dekade perang sipil dan pemboman Amerika Serikat yang dimulai pada 1960-an menjadikan Kamboja sebagai salah satu negara yang paling banyak dibom di dunia. Pasca perang, banyak di antaranya yang tersisa kemudian dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh warga sipil.

Mengubah bom atau cangkangnya menjadi lonceng adalah praktik yang tersebar luas segera setelah jatuhnya Khmer Merah pada 1979. Menyusul sistem pendidikan Kamboja dihancurkan dan para guru menggunakan materi apa pun yang tersedia.

Cangkang bom biasanya dinonaktifkan pada saat mulai digunakan.

Baca: Kamboja Kerahkan 1.570 Polisi untuk Awasi Ujian SMA

Tidak ada laporan yang diketahui tentang lonceng yang meledak, tetapi banyak anak-anak yang tewas dalam ledakan di halaman sekolah setelah bermain dengan jenis-jenis senjata lainnya seperti granat dan ranjau darat.

Pada Januari tahun lalu ribuan warga Kamboja dievakuasi setelah dua bom air mata Amerika Serikat dari era perang Vietnam ditemukan di dekat sebuah sekolah dasar di provinsi Svay Vieng.

Sekitar 20.000 orang tewas dan ratusan ribu lainnya terluka sejak tahun 1979 oleh bom sisa perang, meskipun  jumlahnya menurun secara signifikan atas bantuan sejumlah organisasi penghapus ranjau  yang beroperasi di Kamboja.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus