Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Nigeria berusia 27 tahun yang merupakan kasus cacar monyet pertama di Thailand melarikan diri dari proses perawatannya. Seperti dilansir OANA Jumat 22 Juli 2022, petugas Thailand dikerahkan untuk mencarinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria itu tiba di Thailand Oktober lalu, tidak pernah keluar negeri dan sudah memperpanjang masa berlaku visanya. Pejabat terkait kemudian meragukan dia adalah kasus cacar monyet pertama di negara itu. Pelanggaran visa mungkin menjadi alasan pelariannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Departemen Pengendalian Penyakit melacak sekitar 100 orang yang melakukan kontak dengan orang Nigeria dan termasuk 17 orang yang memiliki kontak berisiko tinggi. Namun, tidak ada yang dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.
Kasus tersebut memiliki jenis monkeypox A2 (Afrika) yang tidak berbahaya. Dokter mengatakan masa inkubasinya adalah 7-21 hari dan pasien bisa sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pejabat terkait mengatakan bahwa pria itu sudah meninggalkan Phuket.
Sebelumnya sebuah rumah sakit swasta di Phuket memberi tahu Departemen Pengendalian Penyakit bahwa ada dugaan kasus cacar monyet. Pejabat departemen dan kantor kesehatan masyarakat Phuket menemukan pria Nigeria yang terinfeksi, 27 tahun, pada 18 Juli.
Dia tiba dari Nigeria dan mengatakan bahwa dia mengalami demam, batuk, sakit tenggorokan, ruam dan lecet selama sepekan terakhir.
Lepuh dimulai dengan organ seksnya dan kemudian menyebar ke wajah, tubuh, dan lengannya. Tes PCR di Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn dan Departemen Ilmu Kedokteran Thailand mengkonfirmasi pada 19 Juli bahwa pria itu mengidap virus cacar monyet.