Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kebakaran Pabrik Baterai di Korea Selatan, 20 Pekerja Asing Diduga Tewas

Jumlah pasti korban jiwa dalam kebakaran pabrik baterai lithium di Korea Selatan masih simpang siur.

24 Juni 2024 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kebakaran. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran pabrik baterai lithium terjadi di Korea Selatan pada Senin, 24 Juni 2024. Kantor berita Yonhap mewartakan sekitar 20 jenazah ditemukan di dalam pabrik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebakaran persisnya terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat di sebuah pabrik yang dijalankan produsen baterai Aricell di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi atau arah selatan dari Ibu Kota Seoul. Kebakaran dimulai dengan serangkaian ledakan dari baterai-baterai yang berjumlah sekitar 35 unit di dalam gudang. Kantor berita Yonhap mewartakan sekitar 20 jenazah ditemukan, namun Kim Jin-young petugas kebakaran setempat mengatakan korban tewas ada sembilan orang dan empat orang lainnya luka-luka. Dari total empat korban luka-luka itu, dua orang dalam kondisi kritis.  
  
Ledakan pada baterai-baterai itu terjadi saat pabrik sedang beroperasi. Penyebab musibah kebakaran masih belum diketahui. Pemadam kebakaran setempat bahkan mengklaim ada lebih dari 20 korban tewas sampai pukul 15.00 waktu setempat. Disebutkan di awal, 23 pekerja diduga tewas, di mana 20 orang adalah pekerja asing atau WNA. Mereka yang tewas diyakini karena terperangkap di dalam pabrik. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelum rentetan jenazah itu ditemukan, ada satu pekerja yang ditemukan mengalami serangan jantung dan meninggal kemudian. Ada seorang pekerja ditemukan dalam kondisi luka serius dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tercatat pula ada lima pekerja mengalami luka ringan, diantaranya sesak nafas karena menghirup asap kebakaran dan mengalami luka dibagian pergelangan kaki. 

Departemen pemadam kebakaran Korea Selatan mengerahkan 145 personel dan 50 peralatan, termasuk mobil pemadam kebakaran. Pabrik baterai lithium yang kebakaran itu berupa rumah tembok dua lantai. Sebagian besar baterai produksinya menggunakan lithium. Otoritas mengatakan upaya pemadaman api menjadi rumit karena adanya bahan kimia berbahaya seperti lithium dan adanya beberapa ledakan sel-sel baterai.        


Sumber: Reuters | ajupress.com

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus