Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kedubes Ukraina Gelar Peringatan 11 Tahun Pendudukan Krimea oleh Rusia

Kedutaan Besar Ukraina menegaskan bahwa Krimea bukan merupakan bagian dari Rusia.

28 Februari 2025 | 13.30 WIB

Kuasa usaha ad interim Kedutaan Besar Ukraina Yevheniia Shynkarenko membuka pemutaran film dokumenter "The Real History of Crimea" di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Perbesar
Kuasa usaha ad interim Kedutaan Besar Ukraina Yevheniia Shynkarenko membuka pemutaran film dokumenter "The Real History of Crimea" di Erasmus Huis, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025. Tempo/Savero Aristia Wienanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia menggelar pemutaran film dokumenter "The Real History of Crimea" dalam rangka memperingati 11 tahun perlawanan Republik Otonom Krimea terhadap pendudukan yang dilakukan oleh Rusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kuasa usaha ad interim Kedubes Ukraina Yevheniia Shynkarenko menegaskan Krimea merupakan bagian dari Ukraina. Dia mengatakan banyak penduduk Krimea menolak klaim Rusia terhadap wilayah itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Shynkarenko menyatakan rakyat Ukraina, termasuk penduduk Krimea, berkomitmen untuk melawan agresi Rusia dan memperjuangkan hak asasi manusia. Dia juga menginginkan agar dunia mengetahui sejarah yang sebenarnya tentang Krimea. 

"Kami akan terus meneruskan perlawanan, bukan hanya untuk teritorial dan kedaulatan, namun juga untuk memperjuangkan prinsip-prinsip hukum internasional," kata Shynkarenko saat menghadiri pemutaran film dokumenter di Erasmus Huis, Jakarta Pusat, pada Kamis, 27 Februari 2025.

Lebih lanjut, Shynkarenko mengajak masyarakat dunia mendukung Ukraina, khususnya Krimea, dalam menghadap Rusia. 

"Kami percaya Krimea akan kembali menjadi bagian dari Ukraian dan orang-orang Tartar Krimea akan kembali ke rumah mereka," ujarnya.

Film dokumenter "The True History of Crimea” digarap oleh sutradara Ukrainian, Akim Halimov. Film ini adalah proyek dokumenter yang mengungkap sejarah asli Krimea berdasarkan dokumen arsip unik dan kesaksian para sejarawan. 

Para kreator film mengumpulkan materi dari berbagai kearsipan di Turki, Inggris, Swedia, dan Prancis untuk menunjukkan bahwa pemerintahan Rusia di Krimea tidak pernah sah dan bahwa kebijakan kolonialnya bertujuan untuk menghapus budaya serta identitas penduduk asli Ukraina.

Dalam arsip pemberitaan Tempo, Mufti Administrasi Keagamaan Republik Otonom Krimea, Ayder Rustamov, mengungkap pemeluk muslim di Krimea menderita di tengah invasi Rusia di Krimea. 

Rustamov membandingkan kondisi yang dialami warga Krimea dengan warga Palestina. Sebagaimana warga Palestina diusir Israel, warga asli Krimea juga diminta meninggalkan tanah airnya oleh Rusia.

"Apa bedanya kami dengan orang-orang Palestina?" kata Rustamov saat ditemui Tempo di kantor Kedutaan Besar Ukraina untuk Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 19 Desember 2024.

Krimea merupakan wilayah yang dulunya bagian dari Ukraina, namun dianeksasi oleh Rusia pada 2014. Krimea menjadi tempat tinggal bagi bangsa Tatar yang beragama Islam dengan leluhur berasal dari Turki. 

Rustamov membandingkan perbuatan keji Israel dengan apa yang dilakukan Rusia terhadap rakyatnya. "Kami juga dibunuh. Kami juga diusir," ujarnya. 

Menurut Rustamov, pengusiran Rusia terhadap penduduk Krimea dijalankan secara sistematis. Dia pun menyayangkan pemerintah Rusia yang tetap melakukan okupasi terhadap wilayah muslim di Krimea padahal banyak warga Rusia pemeluk Islam.

Lebih lanjut, Rustamov juga bercerita kelompok muslim Tatar kerap mendapatkan intimidasi dari otoritas Rusia yang telah melakukan aneksasi atau penyerobotan wilayah Krimea. Di mata Rusia, kegiatan keagamaan yang dilakukan komunitas muslim Krimea dianggap sebagai aktivitas ilegal. 

Dia mengklaim pemuka agama hingga warga biasa juga seringkali dipersekusi oleh otoritas Rusia. Pelarangan juga sering menyasar kitab-kitab agama.

Savero Aristia Wienanto

Savero Aristia Wienanto

Bergabung dengan Tempo sejak 2023, alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini menaruh minat dalam kajian hak asasi manusia, filsafat Barat, dan biologi evolusioner.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus