Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kemlu Tegaskan Tolak Upaya Mengubah Demografi Palestina

Kemlu menegaskan Indonesia menolak segala hal yang dapat mengubah demografi Palestina

18 Maret 2025 | 08.00 WIB

Menteri Luar Negeri RI Sugiono (kanan) bertemu dengan Utusan Khusus Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash di Jakarta, 17 Maret 2025. Antara/HO-Kemlu RI
Perbesar
Menteri Luar Negeri RI Sugiono (kanan) bertemu dengan Utusan Khusus Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash di Jakarta, 17 Maret 2025. Antara/HO-Kemlu RI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa Indonesia menolak segala hal yang dapat mengubah demografi Palestina dan terus mendukung Solusi Dua Negara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Indonesia menolak segala upaya yang mengubah demografi Palestina dan akan terus berperan aktif dalam mendukung Solusi Dua Negara,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam keterangan tertulis Kemlu RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam pertemuannya dengan Utusan Khusus Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash di Jakarta pada Senin, Sugiono juga menyampaikan bahwa Indonesia akan terus mendukung Palestina, baik melalui diplomasi, bantuan kemanusiaan, dan dukungan terhadap proses rekonstruksi Gaza.

Pertemuan Menlu dengan Utusan Khusus itu juga menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza akibat kebuntuan negosiasi gencatan senjata serta pentingnya rekonstruksi setelah perang.

“Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan masyarakat sipil dan lembaga filantropi untuk mengirimkan lebih banyak bantuan, termasuk pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Gaza,” ujar Sugiono.

Sementara itu, Utusan Palestina Al-Habbash menyampaikan apresiasi atas posisi konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina, serta menyampaikan terima kasih kepada Indonesia atas bantuan kemanusiaan yang diberikan, terutama bagi warga Gaza.

“Saya berharap kerja sama pemberian bantuan kemanusiaan ini dapat terus ditingkatkan melalui koordinasi erat dengan Pemerintah Otoritas Palestina,” ujar Al-Habbash.

Sebelumnya mengenai pembangunan RSIA di Gaza, organisasi Aqsa Working Group (AWG) mengatakan bahwa RSIA Indonesia di Gaza yang diinisiasi oleh masyarakat Indonesia akan mulai dibangun pada April 2025.

Menurut rencana yang disampaikan AWG dan Maemuna Center, RSIA Indonesia di Gaza akan dibangun di atas tanah wakaf sebesar 5.000 meter persegi yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina dan berlokasi di dekat RS Anak Al-Rantisi yang rusak parah.

RSIA yang pembangunannya diperkirakan memakan biaya hingga Rp402 miliar itu akan dilengkapi dengan 100 kasur rawat inap serta fasilitas gawat darurat, ICU, persalinan, bedah, serta rawat jalan dan laboratorium.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus