Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kenakan Seragam Polisi Palsu, Pussy Riot Didenda Rp 344 Ribu

4 anggota aktivis Pussy Riot yang menerobos lapangan Stadion Luzhniki selama final Piala Dunia 2018 di Moskow, masing-masing didenda Rp 344 ribu.

26 Juli 2018 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pussy Riot

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Empat anggota aktivis Pussy Riot yang menerobos lapangan Stadion Luzhniki selama final Piala Dunia 2018 di Moskow, Rusia, masing-masing didenda 1.500 rubel atau US$ 23,80 atau sekitar Rp 344 ribu karena menggunakan seragam polisi.

Dilansir Russia Today, 26 Juli 2018, selama pertandingan final Piala Dunia pada 15 Juli lalu, anggota kelompok punk rock feminis, menerobos keamanan dan berlari ke lapangan mengenakan pakaian polisi.

Baca: Pussy Riot Dilarang Menonton Olahraga Selama Tiga Tahun

Keempatnya dikenal sebagai Veronika Nikulshina, Olga Kuracheva, Olga Pakhtusova dan Pyotr Verzilov. Pada awalnya mereka ditahan dan segera dijatuhi hukuman 15 hari penjara atas tuduhan melanggar undang-undang tentang perilaku penonton pada acara-acara olahraga.

Veronika Nikulshina, salah satu dari empat penyusup yang merupakan personel band punk Pussy Riot dan berlari ke lapangan selama final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia, menghadiri sidang pengadilan di Moskow, Rusia 16 Juli 2018.[REUTERS/Sergei Karpukhin]

Pengadilan Kota Moskow menolak permohonan oleh kelompok untuk membatalkan hukuman mereka dan pada Rabu 26 Juli menjatuhkan denda untuk masing-masing dan menyita setiap seragam polisi dari keempatnya.

Para aktivis mengaku tidak bersalah atas pelanggaran itu dan membandingkan mengenakan seragam selama kejadian dengan seragaman yang dikenakan aktor.

Tindakan Pussy Riot membawa reaksi campuran dari para pemain. Pemain belakang Kroasia, Dejan Lovren, bereaksi tentang insiden ini.

Baca: Masuk Lapangan Final Piala Dunia Rusia, Pussy Riot Protes Ini

"Saya benar-benar marah karena kami bermain pada saat itu dalam kondisi yang baik," kata pemain berusia 29 tahun itu, "Kami telah memainkan sepakbola yang bagus dan kemudian beberapa gangguan datang. Saya hanya kehilangan kepala dan saya meraih pria dan aku berharap aku bisa mengusirnya dari stadion."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus