Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kisah Shah Jahan membangun Taj Mahal, untuk Kenang Istrinya yang Wafat Saat Melahirkan Anak ke-14

Saat melahirkan anak ke-14, Mumtaz Mahal wafat, Kaisar Shah Jahan yang sedih membangun Taj Mahal untuk mengenang istrinya

26 Mei 2023 | 15.50 WIB

Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump berpose saat mereka mengunjungi Taj Mahal yang bersejarah, di Agra, India, 24 Februari 2020. REUTERS / Al Drago
Perbesar
Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump berpose saat mereka mengunjungi Taj Mahal yang bersejarah, di Agra, India, 24 Februari 2020. REUTERS / Al Drago

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kisah pembangunan Taj Mahal menjadi salah satu cerita paling ikonik dan romantis dalam sejarah India. Taj Mahal sebuah mausoleum yang terletak di Agra, India, dan merupakan salah satu tujuan wisata paling terkenal di dunia.

Mengutip ThoughtCo, Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Shah Jahan dari Kekaisaran Mughal sebagai tanda cinta abadi untuk istrinya yang tercinta, Mumtaz Mahal. Shah Jahan seorang kaisar Mughal yang berkuasa antara tahun 1628 dan 1658 di wilayah India. Ia sangat mencintai Mumtaz Mahal, istri yang dinikahinya pada 1612. 

Taj Mahal sebagai bukti cinta abadi Shan Jahan kepada Mumtaz Mahal

Mengutip Trip Advisor, pada 1631, Mumtaz Mahal meninggal dunia saat melahirkan anak ke-14 mereka. Shah Jahan sangat terpukul oleh kematian istrinya dan memutuskan membangun sebuah monumen yang akan menjadi tanda penghormatan dan cinta abadinya.

Pembangunan Taj Mahal dimulai sekitar tahun 1632 dan diperkirakan memakan waktu sekitar 22 tahun untuk diselesaikan. Kaisar Shah Jahan mengumpulkan sejumlah arsitek, insinyur, dan pekerja terampil dari berbagai wilayah untuk merancang dan membangun monumen megah ini. Pada puncaknya, sekitar 20 ribu pekerja terlibat dalam pembangunan Taj Mahal.

Mengutip Britannica, arsitek utama yang terlibat dalam proyek ini adalah Ustad Ahmad Lahauri. Ia menggabungkan berbagai gaya arsitektur seperti arsitektur Persia, India dan Islam dalam desain Taj Mahal. Monumen ini dibangun menggunakan marmer putih murni yang diimpor dari berbagai wilayah di India dan Asia Tengah. Bahan-bahan lain yang digunakan dalam pembangunan termasuk batu permata, batu pualam, dan batu nisan dengan ukiran yang indah.

Taj Mahal memiliki struktur utama berbentuk bangunan pusat yang dikelilingi oleh taman yang indah dan dinding pembatas. Struktur pusatnya terdiri dari makam Mumtaz Mahal yang berada di tengah dengan makam Shah Jahan yang terletak di sampingnya. Di dalam mausoleum, terdapat ukiran-ukiran indah, kaligrafi Arab, dan hiasan-hiasan yang mengagumkan yang menghiasi dinding-dindingnya.

Taj Mahal tidak hanya menjadi simbol cinta dan keindahan arsitektur Mughal, tetapi juga menjadi salah satu warisan dunia yang diakui oleh UNESCO. Setiap tahun, jutaan pengunjung dari seluruh dunia datang ke Agra untuk menyaksikan keindahan Taj Mahal dan mengagumi cerita cinta di baliknya. Kisah Shah Jahan membangun Taj Mahal adalah contoh nyata dari sejauh mana cinta seseorang dapat menginspirasi pembangunan suatu monumen yang mempesona dan abadi.

Pilihan Editor: Taj Mahal Dibangun 16 Tahun Karena Cinta, Ini Mausoleum Bukan Masjid

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus