Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Eropa pada Selasa, 4 Maret 2025, menyorongkan proposal adanya wadah untuk dana pinjaman bersama sampai 150 miliar euro (Rp 165 triliun) untuk mendanai sektor pertahanan sejumlah negara anggota Uni Eropa. Pinjaman ini bagian dari total 800 miliar euro pendanaan dalam upaya meningkatkan kemampuan pertahanan Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dana pinjaman bersama senilai 150 miliar euro rencananya akan dialokasikan untuk membangun domain kemampuan Eropa seperti udara, rudal pertahanan, sistem artileri, rudal, drone, sistem anti-drone dan amunisi. Pendanaan itu juga untuk mengatasi kebutuhan lainnya seperti kemampuan siber untuk militer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini (pendanaan ini) akan membantu negara-negara anggota Uni Eropa menyatukan permintaan dan membeli bersama. Ini juga akan mengurangi biaya-biaya, mengurangi fragmentasi, dan menguatkan industri pertahanan dasar,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, seperti dikutip dari Reuters.
Rencananya, para pucuk pimpinan Uni Eropa akan membahas perihal dana pinjaman bersama ini di sebuah KTT untuk anggaran pertahanan pada Kamis, 6 Maret 2025. Bakal dibahas pula, kemungkinan mencabut pembatasan aturan Uni Eropa tentang anggaran pengeluaran negara dalam bidang investasi pertahanan.
“Jika negara-negara anggota meningkatkan anggaran pengeluaran pertahanan sampai 1.5 persen dari GDP, maka ini bisa menciptakan ruang fiskal sampai 650 miliar euro (Rp 10 triliun),” kata von der Leyen
Sebelumnya pada Januari, Presiden Amerika Serikat Donald Trump meminta anggota NATO di Eropa untuk mengalokasikan 5 persen dari produk nasional bruto (PDB) mereka untuk pertahanan. Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte juga telah mendorong negara-negara anggota untuk meningkatkan belanja militer mereka.
Ukraina menerima bantuan militer dari lebih dari 30 negara pada tahun 2023. Donor utama adalah Amerika Serikat dan Inggris serta Jerman dan negara-negara anggota Uni Eropa (UE) lainnya. Bantuan militer ke Ukraina diperkirakan mencapai setidaknya US$ 35 miliar pada tahun 2023, di mana US$ 25,4 miliar di antaranya berasal dari Amerika Serikat.