Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komplek pemakaman keluarga Bashar al Assad diacak-acak oleh kelompok pemberontak Suriah hingga menyisakan abu dan peluru kosong yang berserakan. Kuburan anggota keluarga Assad yang dipagari marmer, diserbu dan dibakar oleh kelompok pemberontak. Makan istri pertama Assad juga menjadi sasaran amukan massa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Suriah Bashar al Assad sudah digulingkan dan sekarang berlindung ke Rusia. Area pemakaman keluarga Assad yang terbuat dari marbel terletak di Kota Qardaha, diserbu, dijarah dan dibakar oleh kelompok pemberontak setelah sebelumnya mereka menguasai Ibu Kota Damaskus untuk mengakhiri dinasti politik yang dimulai dari ayah Assad, Hafez al Assad yang berkuasa pada 1970. Hafez al Assad saat itu merebut kekuasaan lewat kudeta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluru kosong berserakan di lantai area pemakaman setelah kelompok pemberontak dan warga sipil melepaskan tembakan ke udara. Mereka meneriakkan sejumlah slogan dan menginjak-injak memorial untuk mengenang Hafez al Assad. Kuburan istri pertama Presiden Assad juga dibakar dan dihancurkan.
Ahmet al-Abdullah, seorang pemberontak dari Aleppo yang ikut menghancurkan area pemakaman keluarga Assad, mengatakan perasaaanya campur aduk melihat pemakaman yang dibakar ini, namun kepemimpinan Suriah yang baru telah bertekad ingin menghapuskan segala tanda-tanda warisan Assad dari kehidupan publik.
“Insya Allah, kami akan menghapus seluruh jejak keluarga Assad dan ketidak adilan mereka. Kami akan menjadi sebuah negara sipil tanpa image seseorang apapun statusnya,” kata al-Abdullah merujuk pada potret dan patung Hafez serta Bashar al-Assad.
Pada Kamis, 12 Desember 2024, kelompok bersenjata dan warga Suriah yang melintasi di area Qardaha mencorat-coret dinding komplek pemakaman dengan slogan-slogan.
“Bendera kami akan berganti menjadi bendera revolusi, bukan lagi bendera rezim teroris (bendera Suriah yang lama) yang berhubungan dengan teroris melawan rakyat Suriah. Tidak akan ada lagi sisa-sisa jejak keluarga Assad,” kata al-Abdullah.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Presiden Brasil Jalani Operasi Otak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini