Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Departemen pemadam kebakaran Korea Selatan membenarkan telah terjadi musibah kebakaran pabrik baterai lithium setelah serangkaian baterai pabrik itu meledak pada Senin pagi, 24 Juni 2024. Musibah ini menewaskan 22 pekerja, yang sebagian besar warga negara Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kim Jin-young, staf dari departemen pemadam kebakaran wilayah Hwaseong Korea Selatan, menjelaskan dari total 22 korban tewas itu, diantaranya delapan adalah warga negara Cina, dua warga Korea Selatan dan satu warga negara Laos. Sedangkan jenazah lainnya belum teridentifikasi kewarganegaraannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Korban tewas kemungkinan besar karena terpapar gas beracun yang terjadi akibat ledakan pada beterai-bateri lithium yang tidak terkendali. Sampai berita ini diturunkan, masih belum diketakui penyebab ledakan. Api baru bisa dipadamkan setelah enam jam.
Kebakaran persisnya terjadi sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat atau saat pabrik sedang beroperasi. Pabrik itu dijalankan produsen baterai Aricell di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi atau arah selatan dari Ibu Kota Seoul. Kebakaran dimulai dengan serangkaian ledakan dari baterai-baterai yang berjumlah sekitar 35 unit di dalam gudang.
Selain jatuhnya korban tewas, ada empat pekerja mengalami luka-luka. Dua orang dalam kondisi kritis karena hampir sekujur tubuhnya mengalami luka bakar parah.
Sebanyak 145 personel dan 50 peralatan, termasuk mobil pemadam kebakaran dikerahkan. Pabrik baterai lithium yang kebakaran itu berupa rumah tembok dua lantai.
Sebagian besar baterai produksinya menggunakan lithium. Otoritas mengatakan upaya pemadaman api menjadi rumit karena adanya bahan kimia berbahaya seperti lithium dan adanya beberapa ledakan sel-sel baterai.
Seorang wartawan Reuters melihat petugas pemadam kebakaran memindahkan enam jenazah keluar dari pabrik. Lantaran besarnya ledakan, tim penyelamat masih kesulitan melakukan identifikasi.
Rekaman yang dibagikan televisi memperlihatkan petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air ke baja dan beton yang rusak. Lantai atas pabrik runtuh dan puing-puingnya di letakkan di pinggir jalan untuk diangkut dan dibersihkan.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini