Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Korea Utara Kirim Lagi Balon Sampah ke Korsel, Sudah 100 Lebih Penerbangan Terganggu

Korea Utara kembali mengirim balon sampah ke Korea Selatan, murka siaran propaganda dan USB isi K-Pop.

21 Juli 2024 | 13.53 WIB

Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS
Perbesar
Sebuah balon yang diyakini dikirim oleh Korea Utara, membawa berbagai benda termasuk benda yang tampak seperti sampah, terlihat di sebuah taman di Incheon, Korea Selatan, 2 Juni 2024. Yonhap via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara kembali mengirimkan balon-balon berisi sampah yang mengapung ke arah Korea Selatan. Pengiriman balon sampah ini sebagai tanggapan atas dimulainya kembali siaran propaganda melalui pengeras suara oleh Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Korea Utara dan Korea Selatan saling mengirim balon. Korea Utara mengirimkan hampir 2.000 balon pembawa sampah ke selatan sejak bulan Mei, dengan alasan bahwa hal ini merupakan pembalasan atas balon propaganda yang diluncurkan oleh aktivis Korea Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Korea Utara meluncurkan gelombang baru balon pengangkut sampah," kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, 21 Juli 2024. Balon-balon itu terbang menuju bagian utara Gyeonggi. "Harap laporkan ke militer atau polisi dan hindari kontak langsung dengan benda-benda tersebut."

Pengiriman balon udara terbaru adalah tiga hari setelah Seoul mengumumkan telah melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras suara yang ditujukan ke Korea Utara. Seoul memperingatkan bahwa mereka akan memperluas siaran propaganda semacam itu jika Korea Utara tetap mengirimkan balon-balon pembawa sampah.

Korea Selatan menyebutnya sebagai tindakan kelas rendah dan menekankan bahwa semua tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan militer Korea Utara. "Kami dapat meningkatkan jumlah pengeras suara siaran di daerah garis depan jika Korea Utara melanjutkan provokasinya," kata seorang pejabat militer kepada kantor berita Yonhap pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Balon-balon Korea Utara telah mengganggu lebih dari 100 penerbangan yang membawa 10.000 penumpang, kata seorang anggota parlemen Korea Selatan awal bulan ini. Sebagai tanggapan, Seoul telah sepenuhnya menangguhkan perjanjian militer untuk mengurangi ketegangan. Korea Selatan mengumumkan pada Juni bahwa mereka akan melanjutkan siaran propaganda di sepanjang perbatasan.

Selain selebaran menolak Kim Jong Un yang dikirim Korea Selatan, Korea Utara juga mendapat kiriman produk budaya pop Korea Selatan atau K-Pop. Kedua Korea secara teknis masih berperang karena konflik 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus