Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sebuah kota pesisir di China, Xiamen, memerintahkan tes swab COVID-19 tidak hanya pada para nelayan tetapi juga pada hasil tangkapan mereka dari makanan laut hidup, termasuk ikan, kepiting, dan udang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat di Xiamen mengatakan tangkapan ikan "harus diuji" serupa dengan semua orang di kota sesuai dengan komitmen negara untuk strategi nol Covid. Kota Xiamen merupakan tujuan wisata populer di provinsi pesisir tenggara China, Fujian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut seorang pejabat Biro Pengembangan Kelautan Kota Xiamen, seperti dilaporkan SCMP, tes swab bagi nelayan dan hasil tangkapan mereka perlu dilaksanakan segera, setelah kedatangan mereka di pantai setiap hari.
"Kami menguji manusia serta apa yang mereka tangkap pada saat yang sama - uji sampel untuk batch makanan laut yang sama," kata seorang pejabat, dikutip dari The Independent, Ahad, 21 Agustus 2022.
Pemandangan pekerja medis yang mengenakan jas hazmat dan mengumpulkan sampel dari mulut ikan hidup untuk tes Covid menjadi viral di media sosial pada Rabu, 17 Agustus 2022, saat disiarkan di saluran berita.
Tak sedikit warganet mengolok-olok kebijakan yang mengharuskan tenaga kesehatan menjalani langkah tak masuk akal dengan menguji kepiting dan udang.
"Kupikir ikan tidak punya paru-paru?" tulis sebuah komentar viral di situs media sosial China Weibo. Warganet lain mengatakan bahwa perintah tersebut menunjukkan bahwa COVID-19 "tidak hanya mempengaruhi paru-paru, tetapi juga otak".
Latar belakang kebijakan tes untuk hewan laut diperintahkan setelah beberapa dari komunitas nelayan ditemukan melakukan perdagangan ilegal atau kontak dengan kapal luar negeri saat berada di laut.
Menurut komite politik dan hukum distrik Xiamen Jimei, kegiatan itu mengakibatkan “impor virus corona” dari negara asing.
Para pejabat membela langkah itu setelah dikritik netizen. Xiamen disebut bukan kota China pertama yang melakukan tes semacam itu.
“Kami mengambil pelajaran dari Hainan, yang menyaksikan wabah serius. Kabarnya bisa dipicu oleh transaksi hasil laut antara nelayan lokal dengan rekan mereka di luar negeri,” kata seorang pejabat.
Hainan, sebuah provinsi pulau di wilayah paling selatan negara itu, sedang memerangi wabah yang disebabkan oleh varian Omicron, melaporkan sekitar 14.000 kasus lokal sejak 1 Agustus.
Pemerintah provinsi saat konferensi pers mengatakan bahwa wabah itu "sangat mungkin" akibat perdagangan antara nelayan lokal dan asing.
Surat kabar resmi provinsi pulau Hainan Daily melaporkan bahwa para pekerja medis menguji ikan di atas kapal saat penguncian diberlakukan di seluruh pulau.
Pada Maret lalu, selama wabah COVID terburuk di Shanghai, pekerja medis melakukan tes swab di pasar makanan laut.
Tes PCR juga telah dilakukan pada berbagai hewan seperti ayam dan kucing di seluruh China untuk secara ketat mematuhi nol Covid di negara itu. Sebuah kebijakan yang telah ditentang oleh banyak warga.
THE INDEPENDENT