Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Lato-Lato Digandrungi di Indonesia, Ternyata Dilarang di Amerika Serikat

Amerika Serikat, yang merupakan negara asal lato-lato, sudah lama melarang permainan itu karena dampaknya.

10 Januari 2023 | 17.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi lato-lato. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Permainan lato-lato yang tengah digandrungi oleh warga Indonesia ternyata dilarang di negara asalnya, Amerika Serikat. Di sana, lato-lato dikenal dengan nama clacker balls.

Baca: Main Lato-lato Kurangi Ketergantungan Anak pada Gawai. Cek Manfaat Lain

Setelah viral di media sosial, sejak pertengahan Desember 2022, mainan lato-lato digilai oleh semua kalangan di Indonesia dari anak-anak sampai orang dewasa. Permainan itu sempat terkenal di era 1990-an dan 2000-an, bahkan sudah dikenal sejak 80-an.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden RI Joko Widodo dalam satu kesempatan kunjungan kerja di Subang, Jawa Barat, pada akhir Desember lalu turut menjajal mainan tersebut. Itu diikuti oleh sejumlah konten kreator hingga pejabat publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Amerika Serikat lato-lato sudah meledak sejak era 60-an. Selain clacker balls, permainan itu juga dikenal dengan nama click-clack, bolas, atau knockers.

Outlet berita Quartz, menyebut, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) melarang lato-lato melalui undang-undang tahun 1966 karena dianggap mengandung bahan kimia berbahaya, mudah terbakar, dan memuat radioakif. Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas di bawah “Child Protection and Toy Safety Act” yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya.

Setelah peraturan itu diberlakukan pemasaran perangkat gim itu belum diberhentikan. Menurut Sejarawan FDA John P. Swann, lato-lato menjangkau provinsi kecil di Italia utara bernama Calcinatello yang mengadakan kompetisi tahunan untuk penggemar. Komunitas masyarakat sudah memperingatkan bahaya dari permainan tersebut dapat menyebabkan kebutaan.

Sebagai tanggapan, pada 1971 FDA menetapkan standar keamanan baru untuk produsen. Peraturan yang diperbaharui mencakup pengujian preskriptif dan pencatatan yang ketat. Itu adalah hambatan besar bagi pembuat clacker dan kemudian mainan itu ditarik dari pasar. Beberapa tahun kemudian, pada 1973, Komisi Keamanan Produk Konsumen AS lahir dan paranoia akan permainan yang tidak aman menjadi sangat lumrah.

Pisau Bermata Dua Lato-lato

Pakar Sosiologi Universitas Padjadjaran Hery Wibowo menilai permainan lato-lato yang kini digemari oleh anak-anak bisa menjadi momen para orang tua untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai. Hery mengatakan anak bisa menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gawai. Melalui bermain lato-lato dengan temannya, menurutnya interaksi sosial anak pun bisa terbangun.

"Inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan," kata Hery dalam keterangan resmi universitas di Bandung seperti dikutip Antara, Senin, 9 Januari 2022.

Selain itu, menurut Hery, mainan lato-lato juga bisa menumbuhkan pola pikir pada anak terkait proses. Ia menilai anak-anak pun bakal memiliki pemahaman bahwa kesuksesan itu harus menempuh proses dan tidak instan.

"Dengan penekanan bahwa proses itu penting, tidak ada sukses instan, dan berlatih akan membawa hasil," kata Hery.

Di samping adanya potensi dampak positif yang disebutkan oleh pakar, ada juga efek destruktif dari lato-lato. Pada 12 Februari 1971, New York Times melaporkan setidaknya empat korban mengalami cedera yang mendorong FDA Amerika Serikat mengeluarkan peringatan publik. Dilaporkan sudah ada korban lato-lato ini dari daerah di Indonesia.

Sejumlah otoritas daerah bahkan sudah mengeluarkan larangan untuk membawa lato-lato ke sekolah. Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon misalnya, akan segera mengeluarkan edaran itu didorong oleh adanya temuan korban dari permainan tersebut di daerah.

Selain dikhawatirkan membahayakan, mainan lato-lato diimbau tidak dibawa ke sekolah karena suara bising yang ditimbulkan dari hentakannya dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Simak: Jokowi Main Lato-lato, ini 5 Permainan Jadul yang Mengundang Nostalgia

QUARTZ | ANTARA

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus