Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Houston -- Lima pekerja yang tewas akibat ledakan di sumur gas dan minyak di Quinton, Oklahoma, Amerika Serikat ditemukan pada Selasa sore, 23 Januari 2018 waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ledakan ini, yang terjadi setelah beberapa insiden fatal dalam operasi pengeboran minyak dan gas di Oklahoma, merupakan kecelakaan terburuk dalam pengeboran di Amerika Serikat sejak insiden serupa Deepwater Horizon 2010, yang menelan korban jiwa sebelas orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Ketegangan di Suriah, Amerika Serikat Minta Turki Tahan Diri
"Saat ini tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi, jadi tidak bijaksana untuk berspekulasi," kata Andy Hendricks, presiden dan chief executive officer dari Patterson-UTI, pada Selasa, 23 Januari 2018, seperti dilansir media NBC News.
Baca: Ingin ke Korea Utara? Warga Amerika Serikat Wajib Bikin Wasiat
Menurut dia, para ahli pengelolaan sumur dan penanganan darurat akan melakukan investigasi penuh di lokasi ledakan. "Kami ingin belajar dari kejadian ini," Hendricks. "Kami tidak ingin ini terjadi lagi terhadap siapapun di industri ini."
Menurut Direktur Manajemen Darurat County Pittsburg, Kevin Enloe, insiden ini telah berhasil dikuasai. "Tidak ada bahaya terhadap warga sekitar lokasi pengeboran gas dan minyak."
Ledakan ini terjadi pada Senin, 22 Januari 2018, dan menimbulkan semburan api yang besar berasal dari sumur gas di lokasi. Pengeboran ini baru berlangsung sejak Desember 2017. Saat ledakan, ada 22 orang pekerja di lokasi, yang terletak sekitar 235 kilometer dari Kota Oklahoma. 16 orang pekerja berhasil menyelamatkan diri dengan satu orang mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan.
Petugas memadamkan api pada Senin malam dan mulai melakukan investigasi mengenai penyebab ledakan. Menurut Reuters mengutip data dari Pusat Kontrol Penyakit Amerika, kecelakaan selama proses pengeboran minyak dan gas di AS telah menelan 100 korban jiwa selama 2017. Sebanyak 1,189 pekerja tewas selama sebelas tahun pengeboran intensif yang berakhir pada 2013.