Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Kongres Rakyat Nasional untuk menghapus masa jabatan presiden Cina sehingga membuat Xi Jinping menjadi presiden seumur hidup, disambut protes dari mahasiswa Cina di seluruh dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Protes dilakukan di kampus-kampus dan media sosial secara global dengan tema Xi's Not My President. Di media sosial para mahasiswa tersebut menggunakan hashtag #NotMyPresiden dan #IDisagree untuk menyuarakan protes mereka.
Baca: Kongres Hapus Masa Jabatan, Xi Jinping Pimpin Cina Seumur Hidup
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aksi protes pertama muncul dari mahasiswa asal Negeri Tirai Bambu di Universitas Sydney dan Melbourne serta beberapa lainnya di seluruh Australia. Mereka memprotes penghapusan masa jabatan presiden Cina.
Adapun kampanye menolak presiden seumur hidup di Cina diprakarsai oleh mahasiswa Cina yang berkuliah di Amerika Serikat.
Poster kampanye pertama kali muncul di University of California di San Diego pada tanggal 1 Maret, diikuti oleh universitas di New York dan Columbia.
Setelah Kongres Rakyat Nasional China secara resmi menyetujui perubahan konstitusional yang membuat Presiden Xi berkuasa tanpa batas waktu di Beijing pada Minggu, 11 Maret 2018, bermunculan lebih banyak poster di kampus-kampus lain di seluruh dunia.Kongres Rakyat Nasional akhirnya menghapus batas waktu jabatan presiden Cina, sehingga XI Jinping mulus melangkah menjadi presiden seumur hidup [NPR]
Baca: Nama Xi Jinping Terukir di Konstitusi, Setara Mao Zedong
Mahasiswa di universitas-universitas Hong Kong, Inggris, Belanda dan Kanada serta Australia, kemudian mengikuti rekan-rekan mereka di Amerika Serikat untuk menyampaikan protes itu dengan menempelkan poster anti-Xi Jinping di kampus mereka.
"Kami bahkan lebih marah lagi karena pemerintah menganggap tidak apa-apa untuk membungkam semua orang, sambil mempromosikan propaganda bahwa kekuasaan abadi Xi adalah keinginan semua orang Cina," kata salah satu mahasiswa, seperti dilansir SBS News pada 12 Maret 2018. "Jadi, kami memulai kampanye ini untuk menanggapi itu."
Baca: Tiga Jam Berpidato, Xi Jinping Jabarkan Visi Cina 2050
Pembatasan masa jabatan presiden Cina hanya 2 periode diperkenalkan pemimpin Cina Deng Xiaoping pada tahun 1982. Deng bermaksud mencegah terulang kembali penguasa seumur hidup di masa Mao Zedong yang diwarnai dengan berbagai kerusuhan selama beberapa dekade.
Sebanyak 2.958 anggota Kongres memberikan dukungan terhadap penghapusan masa jabatan presiden dalam konstitusi yang diadakan pada hari Minggu, 11 Maret 2018. Hanya 2 anggota Kongres yang menolak penghapusan masa jabatan presiden di konstitusi dan 3 orang memilih abstain. Satu surat suara dinyatakan tidak sah.
Pemerintahan Xi Jinping mengatakan, perubahan tersebut diperlukan untuk stabilitas jangka panjang negara tersebut.