Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Mesir pada Rabu, 7 Agustus 2024, telah meminta maskapai dari dua negara itu agar menghindari terbang ke wilayah udara Iran dan Lebanon menyusul naiknya kekhawatiran konflik di kawasan buntut pembunuhan Ismail Haniyeh Kepala biro politik Hamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penasehat Pemerintah Inggris menyarankan pada maskapai-maskapai di negara itu agar menghindari terbang ke wilayah udara Lebanon. Imbauan itu disampaikan beberapa jam setelah Mesir menginstruksikan seluruh maskapai di Negeri Seribu Menara itu supaya menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam pada kamis pagi, 8 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak maskapai dunia merevisi jadwal mereka demi menghindari wilayah udara Iran dan Lebanon. Saat yang sama, mereka juga menyerukan penundaan penerbangan ke Israel dan Lebanon. Penerbangan melintasi zona-zona konflik menjadi sebuah isu dalam keselamatan industri penerbangan sejak 10 tahun silam setelah ada kejadian pesawat Malaysia Airlines MH17 ditembak saat melintasi wilayah udara Ukraina. Kejadian itu menewaskan 298 orang didalamnya.
United Airlines pada Rabu, 7 Agustus 2024, mengatakan seluruh penerbangan ke Tel Aviv pada 31 Juli sudah ditunda sementara karena alasan keamanan dan sampai berita ini diturunkan masih ditunda sementara.
“Kami terus memantau situasi dan akan fokus pada keamanan konsumen kami serta awak pesawat. Jadi untuk sementara kami memutuskan menghentikan sementara layanan kami (ke Tel Aviv),” demikian keterangan United Airlines.
Hal sama dilakukan Delta Air Lines yang menghentikan sementara penerbangan rute New York – Tel Aviv pada 31 Juli 2024. Sedangkan website Flightradar24 menuliskan seluruh maskapai asal Inggris tidak melayani penerbangan ke Lebanon.
Adapun maskpai Singapore Airlines sudah menghentikan penerbangan yang melintasi wilayah udara Iran pada Jumat 2 Agustus 2024. Sebaliknya, maskapai plat merah tersebut menggunakan rute alternatif demi keamanan.
Sama dengan Singapore Airlines, seluruh penerbangan di Mesir pun menghindari wilayah udara Iran. Mark Zee pendiri OPSGROUP mengatakan rute baru sudah diperkenalkan pada seluruh maskapai di Mesir, termasuk pada operator pesawat carter dan penerbangan kecil.
Sumber: Reuters