Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Media Asing Soroti Pesan Paus Fransiskus di Jakarta Soal Ekstremisme Agama

Paus Fransiskus menyoroti ekstremisme agama di Indonesia yang mendorong terjadinya terorisme.

4 September 2024 | 15.20 WIB

Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta, 4 September 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Perbesar
Paus Fransiskus saat tiba di Jakarta, 4 September 2024. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Gereja Katolik Paus Fransiskus menyampaikan pesan dalam pidato pertamanya di Jakarta, Indonesia. Pidato Paus Fransiskus Rabu, 4 September 2024, menjadi perhatian media asing.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam artikel berjudul "Pope Francis, in Muslim-majority Indonesia, Warns Against Religious Extremism," Reuters menulis pesan Paus Fransiskus kepada para pemimpin politik di Indonesia, negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, untuk waspada terhadap ekstremisme agama. Menurut Paus Fransiskus, ekstremisme itu mendistorsi keyakinan agama orang-orang melalui penipuan dan kekerasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Paus Fransiskus mengatakan Gereja Katolik akan meningkatkan upayanya menuju dialog antar agama dengan harapan dapat membantu meredam ekstremisme. "Dengan cara ini, prasangka dapat dihilangkan, dan iklim saling menghormati dan percaya dapat tumbuh," kata Paus berusia 87 tahun itu dalam pidatonya di hadapan sekitar 300 politisi dan pemimpin agama di Istana Merdeka, Jakarta.

"Hal ini sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan bersama, termasuk tantangan dalam melawan ekstremisme dan intoleransi, yang melalui distorsi agama berupaya memaksakan pandangan mereka dengan menggunakan tipu daya dan kekerasan," kata Paus Fransiskus dilansir oleh Reuters.

Media asing lainnya Associated Press, juga menekankan pidato Paus Fransiskus untuk memerangi ekstremisme. Pesan ini ditulis media ini dalam artikel berjudul "In Asia, Pope Urges Indonesia to Live Up to Promise of ‘Harmony in Diversity,’ Fight Extremism."

Menurut Associated Press, Paus Fransiskus mendesak Indonesia untuk menepati janjinya tentang “harmoni dalam keberagaman” dan melawan intoleransi beragama. "Dalam sambutannya kepada pihak berwenang Indonesia, Fransiskus membandingkan keberagaman manusia di negara ini dengan 17.000 pulau di negara kepulauan tersebut. Ia mengatakan bahwa setiap pulau memberikan kontribusi yang spesifik untuk membentuk mosaik yang luar biasa, di mana setiap ubin merupakan elemen yang tak tergantikan dalam menciptakan karya yang luar biasa, orisinal, dan berharga," tulis Associated Press, Rabu, 4 September 2024. 

Paus Fransiskus memperingatkan bahwa keberagaman seperti itu juga dapat menjadi sumber konflik. "Pernyataan Paus Fransiskus tampaknya merujuk pada episode intoleransi yang telah merebak dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia serta kekhawatiran yang lebih luas tentang konflik yang berkecamuk di seluruh dunia," tulis Associated Press.. 

Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Dari populasi sekitar 280 juta jiwa, diperkirakan sekitar 87 persen beragama Islam. Kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi negara.

Telah terjadi beberapa insiden kekerasan ekstremis di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, termasuk serangan bom bunuh diri pada 2021 dan 2022 oleh orang-orang yang berafiliasi dengan kelompok yang terinspirasi ISIS, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus