Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 20 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza pada Rabu malam. Ini hanya beberapa jam setelah pengumuman perjanjian gencatan senjata Gaza yang akan berlaku pada Ahad 19 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sumber-sumber medis mengatakan kepada Anadolu bahwa 15 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel di sebuah blok perumahan di lingkungan Al-Nasr Kota Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak lainnya terluka, dan beberapa masih hilang di bawah puing-puing.
Seorang pekerja pertahanan sipil di tempat kejadian menggambarkan kehancuran itu.
"Tentara Israel menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal, yang menyebabkan sejumlah besar korban, sebagian besar wanita dan anak-anak. Kami masih menemukan mayat dari bawah puing-puing."
Seorang dokter di Rumah Sakit Arab Al-Ahli Gaza melaporkan masuknya korban yang sedang berlangsung.
"Terlepas dari pengumuman gencatan senjata, keluarga dan anak-anak terus tiba dengan luka-luka akibat serangan udara Israel. Kami telah merawat delapan anak yang terluka."
Dalam serangan lain, pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa tiga anggota keluarga Nabeh tewas ketika rumah mereka di Kota Gaza dihantam.
Lebih jauh ke selatan, di Khan Younis, dua warga Palestina tewas dan lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel menargetkan rumah keluarga Lahham, menurut paramedis Palestina.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa Gaza utara juga berada di bawah tembakan berat Israel, dengan ledakan dahsyat dan gumpalan asap terlihat naik dari berbagai daerah.
Serangan udara terjadi beberapa jam setelah Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengumumkan bahwa mediator dari Qatar, Mesir dan AS telah menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.