Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov memastikan pihaknya akan membalas atas tindakan pengambilan aset-aset Rusia oleh negara-negara Barat. Dalam wawancara dengan Rossiya-1 TV pada Rabu, 20 November 2024, Siluanov mengatakan Moskow akan menggunakan uang investor negara-negara Barat yang dibekukan sebagai pembalasan tindakan tidak bersahabat oleh negara-negara Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami akan melakukan hal yang sama. Jika negara-negara Barat sudah memutuskan penggunaan asset-aset kami dan pendapatan dari asset kami, maka Rusia juga akan melakukan tindakan yang sepatutnya. Kami akan membekukan sumber-sumber investor negara-negara Barat, partisipan pasar keuangan negara Barat dan perusahaan-perusahaan negara-negara Barat,” kata Siluanov.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah membekukan aset-aset milik Bank Sentral Rusia sekitar USD300 miliar (Rp4.783 triliun) sejak perang Ukraina meletup pada Februari 2022. Dari jumlah tersebut, sekitar USD207 miliar (Rp3.300 triliun) disimpan di Euroclear yang berkantor pusat di Brussels. Euroclear memperkirakan aset-aset Rusia ini menghasilkan bunga sekitar USD5.4 miliar (Rp86 triliun) pada kuartal pertama pada fiskal tahun ini.
Sebelumnya pada akhir bulan lalu, Amerika Serikat mengumumkan sebuah keputusan untuk menggunakan aset-aset Rusia untuk mendanai pinjaman Kyev senilai multi-miliar dollar, sedang diproses. Negara-negara anggota G7 pada Oktober lalu memfinalisasi pinjaman untuk Ukraina senilai USD50 miliar (Rp797 triliun) yang akan dibantu dari keuntungan aset tak bergerak Rusia yang ada di negara-negara Barat.
Rusia sudah berulang kali memperingatkan menyita uang milik negara lain sama dengan pencurian dan itu melanggar hukum internasional serta merusak sistem keuangan global. Kremlin sebelumnya mengatakan pihaknya akan melayangkan gugatan hukum pada mereka yang terlibat dalam pencurian aset-aset Rusia. Dana Moneter Internasional (IMF) juga sudah berulang kali memperingatkan segala keputusan terkait penyitaan pembekuan aset-aset Rusia harus didukung oleh dasar hukum yang cukup.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Dikabarkan Bakal Umumkan Aneksasi Tepi Barat