Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan nasional Cina, Air China akan memecat seorang kopilotnya setelah merokok di kokpit yang mengakibatkan pesawat sempat turun hingga 25000 kaki dalam 10 menit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kopilot tersebut dilaporkan menghisap rokok elektrik dan membuat kesalahan yang memaksa pendaratan darurat dilakukan pada Selasa, 10 Juli 2018.
Baca: Gara-gara Pilot Merokok, Pesawat Cina Ini Menukik 6.000 Meter
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Setelah penyelidikan untuk memverifikasi insiden tersebut, keputusannya adalah menangguhkan pekerjaan awak terkait untuk terbang dan mengakhiri kontrak sesuai dengan aturan perusahaan. Anggota kru yang bertanggung jawab atas insiden itu telah ditangani dengan serius,” demikian pernyataan Air China pada Jumat malam, 13 Juli 2018.
Pernyataan itu juga merekomendasikan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mencabut lisensi pilot setelah menyelesaikan penyelidikan terkait.
CAAC sebelumnya mengatakan telah meluncurkan penyelidikan penuh atas insiden yang melibatkan pesawat dengan nomor penerbangan CA106, yang meninggalkan Bandara Internasional Hong Kong pada Selasa malam menuju Dalian, membawa 153 penumpang dan sembilan awak kapal.
Baca: Pilot India Berkelahi Saat Pesawat Terbang Bawa 338 Orang
Setengah jam kemudian, masker oksigen turun dari langit-langit, dan pesawat tiba-tiba turun 10.000 kaki saat perjalanan antara Shantou dan Xiamen. Boeing 737 itu kemudian naik kembali ke ketinggian 26.000 kaki dan tiba dengan selamat di tempat tujuan. Tidak ada korban yang dilaporkan, dan pesawat tidak mengalami kerusakan.
CAAC, yang menyita data penerbangan dan perekam suara pesawat dan mewawancarai anggota awak, mengatakan penyelidikan awal menemukan kopilot tanpa memberi tahu pilot, mencoba mematikan kipas sirkulasi untuk mencegah asap rokok elektronik mencapai kabin.
Baca: Lagi, Pilot Lion Air Ditangkap Saat Konsumsi Narkoba
"[Tapi kopilot] keliru mematikan unit pendingin udara yang ada di sebelahnya, mengakibatkan oksigen tidak cukup di kabin dan memicu peringatan ketinggian," kata Qiao Yibin, dari kantor otoritas keselamatan penerbangan Cina, seperti dilansir South China Morning Post pada 13 Juli 2018.
Situs web Air China mengatakan maskapai milik pemerintah Cina itu melarang keras merokok termasuk e-rokok di semua penerbangannya. Atas insiden itu, maskapai ini berjanji segera meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut dan siap memperbaiki langkah-langkah keamanan.
CNN|SOUTH CHINA MORNING POST