Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Militer Israel Menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara

Serangan Israel membuat seluruh departemen di Rumah Sakit Kamal Adwan tak bisa beroperasi padahal disana ada pasien luka-luka dan kritis.

21 November 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Rabu, 20 November 2024, membunuh setidaknya 33 warga Palestina di Jalur Gaza, termasuk seorang relawan. Tim medis mengatakan tentara Israel semakin masuk jauh ke Gaza utara. Mereka membom sebuah rumah sakit dan meledakkan beberapa rumah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim medis mengatakan setidaknya 12 orang tewas saat serangan Israel menghantam sebuah rumah di area Jabalia, Gaza utara pada Rabu pagi, 20 November 2024. Pada hari yang sama, di wilayah Al-Mawasi serangan udara Israel menewaskan tujuh warga Palestina, salah satunya adalah anak perempuan. Al-Mawasi adalah area di barat Khan Younis yang ditujukan sebagai daerah kemanusiaan di Jalur Gaza. Warga Palestina dan PBB kompak mengatakan sudah tidak ada lagi tempat aman di Gaza.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Serangan Israel lainnya menghantam sebuah rumah di Remal yakni sebuah wilayah yang bertetangga dengan Gaza City, menewaskan empat orang. Tim medis mengatakan sebuah serangan Israel yang lainnya lagi, menewaskan tiga orang warga Palestina dan melukai setidaknya 20 orang di sebuah sekolah yang dijadikan tempat berlindung warga di Jalur Gaza wilayah tengah. 

Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, mengatakan pada Selasa, 19 November 2024, seluruh departemen di rumah sakitnya sudah dibom tanpa pemberitahuan padahal saat itu pihaknya sedang berusaha menyelamatkan seorang korban luka di ICU. Rumah Sakit Kamal Adwan adalah satu dari tiga fasilitas medis yang nyaris tak bisa lagi beroperasi di Gaza utara yang terkepung. 

“Menyusul penahanan 45 tenaga kesehatan dan staf yang membantu tindakan operasi serta larangan masuknya tenaga kesehatan untuk menggantukan staf yang bertugas, kami sekarang seperti membiarkan pasien luka-luka mati. Siapa yang bisa bertahan jika SDM tak ada,” kata Abu Safiya. 
     
Abu Safiya juga menyayangkan karena makanan dan air bersih tidak diperbolehkan masuk Gaza utara, bahkan satu unit ambulan pun tak diperbolehkan masuk ke area itu. Di Rumah Sakit Kamal Adwan ada 85 pasien luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak. Ada enam pasien ICU di rumah sakit itu. Abu Safiya menambahkan ada 17 anak-anak yang baru masuk ke rumah sakit itu dalam kondisi gizi buruk sebagai dampak kurangnya pasokan bahan makanan masuk ke Gaza utara. Sehari sebelumnya, seorang laki-laki meninggal karena dehirasi. 

Sumber: Reuters

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus