Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
DI layar televisi Moskow, perdana menteri Inggris Margaret Thatcher tampak tersenyum ketika menerima ikhail Gorbachev di rumah peristirahatannya di Chequers, Ahad lalu. Gorbachev didampingi istrinya, Raisa, dan beberapa pejabat Uni Soviet yang turut dalam muhibah ke Inggris itu. Bersama Thatcher tampak, antara lain, Menlu Sir Geoffrey Howe, Menhan Michael Heseltine, dan Menteri Pertanian Michael Jopling. Inilah kunjungan pertama pejabat paling senior Soviet ke Inggris, setelah Perdana Menteri Alexei Kosygin menjenguk negeri itu, 1967. Para pejabat Inggris memandang kehadiran tamu ini sebagai barometer sikap Soviet sebelum Menlu Andrei Gromyko bertemu dengan rekannya George Shultz dari Amerika Serikat di Jenewa, bulan depan. Tidak berlebihan, bila diingat bahwa Gorbachev, 53, berada dalam urutan nominasi paling atas calon pengganti presiden Soviet Konstantin Chernenko. Para pejabat Inggris tampaknya menahan diri dalam mengomentari pertemuan yang berlangsung tiga jam itu. Kantor berita resmn Soviet, Tass, cuma mengungkapkan adanya perbedaan kedua negarawan itu dalam menilai ketegangan dunia. Tapi Tass tidak mengulas lebih jauh detail perbedaan itu. Hanya disebutkan, Gorbachev menekankan pentingnya dicapai persetujuan bersama US-AS untuk memasuki babak perundingan baru demi menjawab sejumlah persoalan yang kompleks dan berhubungan satu dengan yang lain. Persoalan itu, antara lain, menyangkut nonmiliterisasi ruang angkasa dan penyusutan senjata nuklir, baik yang strategis maupun jarak menengah. Thatcher sendiri masih tampak optimistis. Kepada pers ia mengatakan, "Hubungan Timur-Barat pada 1985 bisa sedikit lebih cerah, karena Rusia, dengan terpilihnya kembali presiden AS Ronald Reagan, sedang bergerak lagi menuju meja perundingan perlucutan senjata." Pekan ini juga Thatcher dijadwalkan menemui Reagan di Washington, terutama untuk menyampaikan beberapa hal yang tercapai dari kunjungan Gorbachev.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo